Halaman Balai Kota terlihat semarak dengan hadirnya ratusan pasangan nikah massal dan itsbat nikah, Selasa (31/12).
Walaupun gerimis mengguyur sejak sore, namun antutias peserta perhelatan nikah masal ini tetap tinggi. Kursi-kursi nampak terisi penuh. Warga banyak yang berdatangan menyaksikan perhelatan yang dilakukan setiap tahun.
Peserta Nikah Masal pada perayaan malam tahun baru kali ini sebanyak 633 pasang, terdiri atas pernikahan baru 143 pasang dan 490 pasang untuk itsbat nikah.
Isbat nikah adalah istilah untuk permohonan pengesahan perkawinan. Biasanya, pasangan calon pengantin ini sudah pernah menikah namun belum dicatat negara atau menikah siri.
Pasangan nikah mengenakan kebaya dengan warna-warna mencolok. Mereka mengisi sebagian kursi di halaman Balai Kota DKI Jakarta.
Di antara pasangan pengantin, ada pasangan Minah (55) dan Tanggal (75). Pengantin asal Cipayung, Jakarta Timur ini nampak berseri-seri dan selalu melempar senyum setiap kali menjawab pertanyaan. Pasangan ini sudah menikah puluhan tahun lalu dan memiliki empat anak serta 10 cucu. Keduanya menikah pada 1979 silam, tapi surat-surat resmi belum mereka dapat.
"Yang nikahinnya udah keburu meninggal, lalu baru sekarang ikut [isbat massal]," tutur Minah. Alhasil mereka memilih ikut menikah massal pada 2019 ini.
Ada juga pasangan lainnya, seperti Adjid Effendi (77) dan istri Rimih (55). Mereka merupakan warga Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Effendi mengaku bahwa ia dan Rimih sudah melangsungkan nikah siri sejak tahun 2014. Kemudian dirinya bersama sang istri diajak oleh Rukun Tetangga dan Rukun Warga di lingkungan sekitar rumahnya untuk mengikuti itsbat nikah.
"Menikah sirih tahun 2014. Ya lalu ada ini saja, ada Pak RT dan RW yang nawarin (untuk itsbat nikah)," cerita Adjid. Dia mengaku sudah mengetahui program ini sejak dua tahun lalu. Tetapi karena sibuk bekerja dirinya baru bisa melakukan itsbat tahun ini.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sambutan pada acara Nikah Massal dan Isbat Massal pergantian tahun 2020 ini. Anies Baswedan mengatakan, nikah massal tiap tahunnya rutin digelar setiap tanggal 31 Desember. Dengan demikian, ulang tahun pernikahan para peserta nikah massal bertepatan dengan malam pergantian tahun yang dirayakan di seluruh dunia.
Masing-masing pasangan Nikah Massal akan mendapat uang mahar senilai Rp 1 juta. Selain itu, para peserta juga akan mendapatkan bingkisan pernikahan dari Pemprov DKI Jakarta.