Berita

Buruh/Net

Politik

Tiga Masalah Utama Buruh Di 2020

SELASA, 31 DESEMBER 2019 | 08:17 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Tahun 2019 berakhir dalam hitungan jam. Tahun 2020 segera menyambut dengan beragam tantangan dan masalah yang harus siap dihadapi.

Begitu juga dengan buruh. Setidaknya, Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) memprediksi ada 3 masalah utama di bidang ketenagakerjaan yang implikasinya akan menimbulkan instabilitas di bidang sosial dan ekonom.

Ketua Departemen Lobby & Humas KSBSI, Andy William Sinaga bahkan menyebut jika tidak diantisipasi oleh pemerintah, masalah tersebut dapat menimbulkan gejolak keamanan.

Pertama, urainya, adalah masalah rencana omnibus law atau “UU Sapu Jagat” tentang ketenagakerjaan. Omnibus law diprediksi akan mereduksi hak-hak buruh dalam mendapatkan pekerjaan layak dan pengupahan yang layak.

Masalah ketenagakerjaan yang termasuk dalam cluster omnibus law tersebut ditengarai akan "memudahkan penerapan outsourcing, pemutusan hubungan kerja (PHK), pesangon, dan jaminan sosial.

“Selain itu, prosedur akan masuknya tenaga kerja asing (TKA) akan lebih dipermudah. Hal tersebut akan mengancam eksistensi dan kredibilitas para pekerja lokal,” urainya kepada wartawan, Selasa (31/12).

Permasalahan kedua adalah naiknya iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Kenaikan tersebut akan menimbulkan perpindahan kelas pelayanan BPJS ke kelas III dikarenakan para pekerja tidak sanggup membayar tingginya kenaikan iuran BPJS.

“Kami memprediksi fenomena "gagal bayar" BPJS akan semakin meningkat di kalangan pekerja formal dan informal,” tegasnya.

Sementara masalah ketiga adalah dampak digitalisasi yang akan berakibat pada fenomena peningkatan PHK. Tahun 2019 ini saja, KSBSI memprediksi tidak kurang 500 ribu tenaga kerja telah kehilangan pekerjaannya.

“Tahun 2020 diprediksi akan meningkat, apabila pemerintah tidak punya top skenario mengantisipasi gelombang PHK tersebut,” sambung Andy.

“Kami harapkan Presiden Joko Widodo agar serius memperhatikan hal ini, dan mengingatkan janji Jokowi ketika kampanye akan melindungi dan memperhatikan nasib kaum buruh Indonesia,” tutupnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya