Berita

Taj Mahal/Net

Dunia

Gelombang Protes UU Kewarganegaraan Hantam Sektor Pariwisata India

MINGGU, 29 DESEMBER 2019 | 22:15 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Gelombang protes menentang Undang-Undang (UU) Kewarganegaraan baru yang terjadi di India sejak beberapa pekan lalu menghantam industri pariwisata negeri Bollywood tersebut.

Setidaknya telah ada tujuh negara di dunia yang mengeluarkan peringatan perjalanan ke India bagi warganya. Negara-negara tersebut adalah Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Israel, Singapura, Kanada, dan Taiwan.

Selain itu, pejabat India memperkirakan ada sekitar 200 ribu wisatawan domestik dan internasional yang membatalkan atau menunda perjalanan mereka ke Taj Mahal dalam dua minggu terakhir. Padahal, salah satu pesona wisata India itu tidak pernah sepi dari pengunjung.


"Telah terjadi penurunan 60 persen pengunjung pada bulan Desember tahun ini," kata inspektur polisi yang mengawasi kantor polisi wisata khusus di dekat Taj Mahal, Dinesh Kumar yang memiliki akses ke data pengunjung.

"Turis India dan asing telah memanggil ruang kontrol kami untuk memeriksa keamanan. Kami meyakinkan mereka soal perlindungan, tetapi banyak yang masih memutuskan untuk menjauh," sambungnya seperti dimuat Reuters (Minggu, 29/12).

Bukan hanya itu, manajer di hotel-hotel mewah dan wisma tamu di sekitar Taj Mahal juga mengeluhkan hal yang sama. Mereka mengatakan bahwa banyak terjadi pembatalan di menit-menit terakhir selama beberapa pekan terakhir.

Taj Mahal sendiri diketahui terletak di kota Agra. Dalam upaya untuk menekan kekerasan dan kerusuhan, pihak berwenang telah menangguhkan layanan internet seluler di Agra.

"Memblokir internet telah mempengaruhi perjalanan dan pariwisata di Agra sekitar 50-60 persen," kata Sandeep Arora, presiden Yayasan Pengembangan Pariwisata Agra yang mengelompokkan lebih dari 250 operator tur, hotel, dan pemandu wisata.

UU Kewarganegaraan yang baru di India sendiri menuai kontroversi karena dianggap anti-Muslim. Akibatnya, gelombang unjuk rasa terjadi di sejumlah wilayah di India. Hal itu tidak jarang berujung bentrok dan sejauh ini telah merenggut setidaknya 25 nyawa.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya