Berita

Neta S. Pane/Net

Politik

Neta Ingatkan Jokowi: Jangan Rusak Tatanan Dan Sistem Karir Di Polri!

SELASA, 24 DESEMBER 2019 | 11:47 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Presiden Joko Widodo dinilai terlalu jauh mencampuri urusan karier di internal Polri dengan menempatkan perwira tinggi (Pati) yang pernah menjabat Kapolresta Surakarta dan dianggap dekat dengan dirinya ketika masih menjabat sebagai Walikota Solo.

Demikian disampaikan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane kepada wartawan, Selasa (24/12).

"Itu sudah merusak sistem karir di Polri dan membuat frustrasi di internal kepolisian," kata Neta.


Menurut Neta, sebetulnya sah-sah saja Jokowi menempatkan Pati Polri yang dulu pernah berdinas di Solo. Hal itu merupakan bagian dari privilese alias hak istimewa. Cara seperti ini tentunya merupakan berkah tersendiri bagi perwira yang pernah bertugas di Solo.

"Namun hendaknya dalam menggunakan privilise itu, Jokowi tidak merusak tatanan, hirarki, dan sistem karir yang sudah dibangun Polri sejak lama," ujar dia.

Neta membeberkan, beberapa Pati yang pernah bertugas sebagai Kapolresta Surakarta (Solo) karirnya sangat moncer, misalnya Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo lulusan Akpol 1991. Sigit sebelumnya menjabat Kadiv Propam dan Kapolda Banten.

Kapolda NTB Irjen Nana Sudjana lulusan Akpol 1988B yang lompat menjadi Kapolda Metro Jaya. Ini merupakan sejarah di internal Polri, Kapolda dari luar pulau Jawa menjabat langsung sebagai Kapolda Metro Jaya.

"Iwan Bule saja dari NTB ke Jabar dulu dan ke Propam, baru kemudian menjadi Kapolda Metro Jaya," jelas Neta.

Dia menganggap, ditunjuknya Sigit sebagai Kabareskrim juga satu hal yang baru terjadi di Polri, dimana posisi orang nomor satu di Korps Reserse dengan pangkat bintang tiga biasanya dijabat oleh Irjen senior yang pernah menjabat Kapolda tipe A.

Dan terakhir, mantan Kapolresta Solo yang sukses mengawal pernikahan Kahiyang-Bobby Nasution, Brigjen Ahmad Lutfi.

Perwira non Akpol itu menjadi Wakapolda Jawa Tengah usai mengikuti pendidikan. Tak seperti biasanya, usai mengikuti pendidikan, perwira Polri menjadi Analis Kebijakan (Anjak) dulu atau menjabat posisi di Mabes Polri dengan pangkat tetap Kombes, baru kemudian mendapat promosi menjadi Brigjen.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya