Berita

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko/Net

Politik

Isu Jokowi Ciptakan Geng Solo, Istana: Nggak Mungkin!

SELASA, 24 DESEMBER 2019 | 07:29 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menepis anggapan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane yang menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang menonjolkan 'Geng Solo' di pucuk pimpinan Polri.

Menurut Moeldoko, pengangkatan seseorang untuk menduduki posisi tertentu pasti melewati penilaian. Selain itu juga dilihat prestasi dan latar belakang yang bersangkutan.

"Seperti saya menjadi Panglima, saya mengenali orang-orang yang dulu pernah bekerja dengan saya dan memiliki prestasi yang baik. Sehingga pada saat menjadi panglima, mereka-mereka ini bisa saya tunjuk sebagai asisten saya. Analoginya seperti itulah kira-kira," kata Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Senin (23/12).

Moeldoko memastikan, tak mungkin sebuah jabatan strategis seperti Kapolda Metro Jaya dipertaruhkan dengan memilih tanpa pertimbangan.

"Pasti ada sebuah pertimbangan, kalkulasi-kalkulasi yang menunjukkan bahwa yang bersangkutan memiliki kapasitas untuk bekerja, memiliki loyality untuk bekerja," tegasnya.

Selain kapasitas dan loyalitas, seseorang diangkat dalam jabatan pucuk pimpinan juga harus memiliki integritas. Menurutnya, tiga poin itu yang selalu ditekankan dalam memilih seseorang ketika diangkat sebagai pimpinan.

"Nggak mungkin sebuah jabatan yang sangat penting dipertaruhkan dengan cara-cara mendapatkan seseorang yang tidak terbukti hebat di lapangan," tuturnya.

Sebelumnya, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai Jokowi sedang memperlihatkan sikap untuk menonjolkan 'Geng Solo' di pucuk pimpinan kepolisian.

Hal tersebut ia ungkapkan merespons pemilihan Kapolda Nusa Tenggara Barat, Irjen Nana Sudjana, yang menduduki kursi Kapolda Metro Jaya padahal menurut Neta, prestasi Nana relatif biasa dan tidak ada yang menonjol.

"Tampil Nana sebagai Kapolda Metro menunjukkan Jokowi semakin hendak menonjolkan 'Geng Solo' di Polri," ujar Neta.

Demikian juga dengan Brigadir Jenderal Ahmad Lutfi yang langsung mendapat promosi sebagai Wakapolda Jawa Tengah setelah usai menjabat sebagai Kapolresta Solo. Lalu penunjukkan Irjen Listyo Sigit Prabowo yang baru-baru ini menjabat sebagai Kabareskrim. Diketahui, Listyo sempat menjabat sebagai Kapolrestas Solo dan juga sebagai ajudan Jokowi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya