Berita

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto

Politik

Ini Dia Kendala Mengapa Belum Ada Wakil Panglima TNI Sampai Saat Ini

SENIN, 23 DESEMBER 2019 | 08:53 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kebutuhan untuk segera menentukan Wakil Panglima (Wapang) Tentara Nasional Indonesia (TNI) sudah sangat mendesak.

Pengamat militer dan intelejen Connie Rahakundini Bakrie menekankan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, perlu segera mengangkat seorang Wapang TNI seperti yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden No 65/2019 tentang Susunan Organisasi Tentara Nasional Indonesia dan diteken Presiden Jokowi pada 18 Oktober 2019 lalu.

“Ini untuk menjawab berbagai persoalan pertahanan dan keamanan saat ini, sudah waktunya Presiden dan Panglima mengangkat Wapang!” urai Connie saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Senin (23/12).
 
Namun, hingga saat ini posisi Wakil Panglima masih belum ada.

Connie menilai, kendala terisinya posisi Wapang dipengaruhi beberapa hal.

"Pertama, tidak dipahaminya Perpres No 66/2019 oleh sebagian besar orang. Sesungguhnya, berawal dari masukan Pak Moeldoko kepada Presiden tentang pentingnya peran Wapang untuk membelah beban tugas Panglima TNI," jelas Connie.

Connie menekankan, patut dipahami menjadi Panglima TNI sama saja dengan menjadi Panglima sebuah kekuatan militer yang harus dididik, dilatih, digelar dari luasan wilayah Turki hingga ke Inggris. Hal itu sangat berat.

"Kedua, posisi Wapang jelas sesuai Perpres No 66/2019, pasal 15, utamanya pada point b, yaitu memberikan saran kepada Panglima terkait pelaksanaan kebijakan pertahanan negara, pengembangan Postur TNI, pengembangan doktrin, strategi militer, dan pembinaan kekuatan TNI, serta penggunaan kekuatan TNI," urai Connie.

Connie menyebutkan, utamanya adalah dibentuknya Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) baru yang akan dan harus berperan aktif dalam fungsi-fungsi outward looking dan inward looking defence, sesuai Nawacita dan Visi Poros Maritim Dunia.

Maka TNI  harus lebih mampu menunjukkan kualitas, profesionalitas, dan kemampuannya, dalam menjadi kekuatan regional dan kekuatan di dunia samudera yaitu India dan Pacific.

"Ketiga, kendala terbesarnya terjadi karena munculnya gerakan-gerakan serta opini yang beredar dengan jelas-jelas mempolitisasi posisi Wapang," tandas Connie.

Connie mengimbau, isu-isu yang berkembang selama ini tentang posisi Wapang yang posisi buangan dan  posisi mengunci langkah menjadi Panglima, dan seterusnya, harus segera dipertanyakan dan dihentikan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya