Berita

Muslim Ayub/Net

Politik

KONGRES PAN

Muslim Ayub: Apa Keberhasilan Zulhas Kok Berani Maju Lagi?

MINGGU, 22 DESEMBER 2019 | 12:53 WIB | LAPORAN: AZHARI USMAN

Keinginan Zulkifli Hasan (Zulhas) untuk kembali menjadi Ketua Umum Partai Amanah Nasional pada Kongres V mendapat penolakan dari mantan Anggota DPR asal Aceh, Muslim Ayub.

Dia menilai, Zulhas tidak layak lagi menjadi pimpinan karena telah gagal dan menyebabkan merosotnya popularitas partai berlambang matahari itu.

Menurut politisi PAN itu, ada beberapa alasan kenapa Zulhas ditolak menakhodai lagi partai yang lahir dari rahim reformasi.


Pertama, selama kepemimpinan Zulhas wibawa PAN semakin merosot karena dianggap tidak memberikan kontribusi positif terhadap persoalan kerakyatan.

“Hal ini dibuktikan minimnya suara PAN di DPR RI pada Pemilu 2019  atau hanya meraih 44 kursi dan tidak mendapat jatah pimpinan. Dulu (Pemilu 2014) kita dapat 48 kursi," kata Muslim pada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (22/12).

Hal lain, lanjut Muslim, sejak sepeninggalan Amien Rais, tak pernah ada ketum PAN menjabat dua periode. Misal, Sutrisno Bachir dan Hatta Rajasa yang sama-sama satu kali menjadi Ketum PAN, meski telah berhasil mendulang suara sangat signifikan. Bahkan masuk lima besar di Senayan sebagai peraih kursi terbanyak, mendapat jatah pimpinan di DPR, dan beberapa menteri.

“Apalagi saat dipimpin Amien Rais, kala itu dia bersama PAN sangat kuat dan berhasil mengambil hati masyarakat sebagai lokomotif reformasi,” ujarnya.

Menurut Muslim, tak hanya di tingkat pusat, perolehan suara PAN juga merosot. Di tingkat provinsi dan kabupaten/kota juga demikian.

Selain itu, perpecahan internal PAN juga menjalar hampir di semua tingkatan kepengurusan. Ini menunjukkan kepemimpinan Zulhas memang lemah.

“Yang mirisnya lagi kantor DPP belum ada. Bukannya malah membuat solid malah partai menjadi berantakan. Lalu apa keberhasilan dia sebagai modal untuk maju lagi?” demikian Muslim.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ajukan Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:05

Prabowo Diminta Ambil Alih Perpol 10/2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:00

BNPB Kebut Penanganan Bencana di Pedalaman Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:32

Tren Mantan Pejabat Digugat Cerai

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:09

KPID DKI Dituntut Kontrol Mental dan Akhlak Penonton Televisi

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:01

Periksa Pohon Rawan Tumbang

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:40

Dua Oknum Polisi Pengeroyok Mata Elang Dipecat, Empat Demosi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:13

Andi Azwan Cs Diusir dalam Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:01

Walikota Jakbar Iin Mutmainnah Pernah Jadi SPG

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:31

Ini Tanggapan Direktur PT SRM soal 15 WN China Serang Prajurit TNI

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:09

Selengkapnya