Berita

Didik J Rachbini pertanyakan keseriusan para pembantu Jokowi dalam bekerja/Net

Politik

Menteri Jokowi Kerja Sendiri-sendiri Bikin Ekonomi Makin Anjlok!

JUMAT, 20 DESEMBER 2019 | 10:59 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kebijakan para Menteri Presiden Joko Widodo di Kabinet Indonesia Maju masih terus dipertanyakan oleh sejumlah ekonom nasional.

Pasalnya, pertumbuhan ekonomi selalu stag di angka 5 persen selama kurun waktu lima tahun belakangan.

Padahal, negara-negara tetangga di Asia, seperti Vietnam, ekonominya mampu tumbuh mencapai 6,76 persen pada awal 2019.

Bahkan negara sekelas Filipina pun mampu tumbuh sebesar 5,5 persen pada awal tahun ini, di atas target pertumbuhan ekonomi RI sebesar 5,2 persen di dalam APBN 2019.

Guru Besar Ekonomi Universitas Indonesia, Profesor Didik J Rachbini menilai kondisi ini tak lepas dari para menteri Jokowi yang tidak memiliki strategi serta kemauan sosial membangun negara.

"Jadi permasalahan dasarnya adalah strategi dan modal sosial dari kabinet tidak memadai," ujar Didik saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (20/12).

Di samping itu, lanjut Didik, kekompakan antarkementerian untuk mengkonsolidasikan kebijakan serta strategi pembangunan ekonomi bisa dibilang nihil.

Justru yang ada, masing-masing menteri berjalan sendiri-sendiri. Seolah kebijakan yang dibuatnya tidak berkesinambungan dengan kebijakan yang dikeluarkan menteri lainnya.

"Nggak punya sinkronisasi, satu diseret ke sana, satu diseret ke sini. Mereka (para menteri) kerja sendiri-sendiri. Di muka bumi ini nggak ada yang kerja sendiri-sendiri, kecuali ujian nasional," ucap mantan anggota DPR dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Jika menginginkan Indonesia yang maju, sebagaimana nama kabinet yang diciptakan Presiden Jokowi, maka menterinya harus bekerja sama dalam mensinkronkan kebijakan yang dikeluarkan.

Jika tidak, Didik memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal lemes, alias di bawah 5 persen.

"Kalau sudah bicara kebijakan seharusnya kerja ramai-ramai. Ini strateginya tidak ada. Dan saya perkirakan ke depan akan lebih jebol lagi (pertumbuhan ekonomi)," tutup Didik.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya