Berita

Didik J Rachbini/Net

Politik

Malaikat Mana Yang Mau Bantu Ekonomi Indonesia Bertahan Di 5 Persen?

KAMIS, 19 DESEMBER 2019 | 08:43 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Laju ekonomi Indonesia akan terhambat di tahun 2020. Perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang tak kunjung mereda akan membuat iklim investasi terhambat dan berpengaruh pada harga komoditas dalam negeri.

Pakar ekonomi dari Universitas Indonesia, Didik J Rachbini bahkan meragukan Indonesia bisa bertahan di angka 5 persen pada tahun ini. Keraguan itu tidak lepas dari fenomena ekonomi seluruh dunia yang mengalami penurunan.  

“Ada puluhan negara masuk resesi. China dari 10 persen menjadi 6 atau 5,5 persen," katanya saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (18/12).

Lebih lanjut, peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) ini merasa aneh dengan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus digembar-gemborkan pemerintah akan kuat di angka 5 persen.

Dia meragukan klaim tersebut dan setuju dengan sejumlah analis luar yang menyebut mulai akhir tahun ini laju ekonomi Indonesia nyungsep.

"Indonesia tetap 5 persen? Malaikat mana yang membantu Indonesia sampai enggak turun, kok bisa hebat itu?” heran Didik.

Namun demikian, sebagai seorang akademisi ekonomi, Didik turut memberi sumbangan saran. Apalagi dia sudah melakukan kajian terkait perkembangan ekonomi global.

Indonesia menurutnya tidak bisa hanya mengunggulkan strategi pertahanan ekonomi dalam negeri lewat menjaga daya tahan konsumsi masyarakat. Akan tetapi, Indonesia mesti mendorong ekspor dan hilirisasi industri agar ekonomi bisa ĺebih makmur.

"Strategi ini pernah kita lakukan tahun 80-an, pernah dilakukan Jepang tahun 60-an, sekarang dilakukan oleh China tahun 2000-an. dilakukan oleh Korea tahun 70-an, dilakukan oleh Taiwan tahun 70-an," ucap Didik.

"Di dalam ilmu ekonomi internasional, strategi-strategi ini sudah mudah dikenal. Nah sekarang kenapa enggak pakai strategi? Karena kabinetnya enggak mau ngomong strategi," sambungnya.  

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya