Berita

Nailul Huda/Net

Bisnis

Bukan Hanya Presiden, Ekonom Juga Jengkel Neraca Dagang Tekor Terus

RABU, 18 DESEMBER 2019 | 19:06 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Transaksi berjalan dan neraca dagang defisit pada pemerintahan pertama  tidak mencapai target. Hal itu membuat Presiden Joko Widodo sangat jengkel.

Merosotnya transaksi berjalan dan neraca perdagangan dikarenakan gaya ugal-ugalan Kementerian Perdagangan yang dipimpin oleh Enggartiasto Lukito dalam menjalankan impor.

Ekonom dari Institute For Development of Economic and Finance (INDEF) Nailul Huda mengatakan, merosotnya neraca dagang tidak hanya membuat jengkel Jokowi sapaan akrab Kepala Negara, tapi juga sejumlah ekonom Indonesia.


"Mengenai neraca dagang yg tekor terus memang bukan hanya bikin Jokowi jengkel, tapi ekonom juga jengkel," ucap Nailul Huda saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (19/12).

Dia menerangkan akibat merosotnya neraca dagang dan transaksi berjalan, karena Kementerian Perdagangan yang tidak mampu menahan impor.

"Kementerian terkait seolah-olah tidak punya niatan untuk membendung banjir impor ini," paparnya.

Dia mencontohkan dari sektor tekstil yang dibanjiri impor barang dari China. Kebijakan menteri seperti PLB membuat arus impor semakin deras.

Nailul Huda memprediksi tahun depan neraca dagang dan transaksi berjalan belum dapat stabil jika Indonesia tidak dapat melakukan upaya ekspor besar-besaran.

"Defisit. Dampak dari pembatasan sawit dan produk sawit dari UE juga," katanya.

Guna mencegah terjadinya defisit neraca perdagang, sambung Nailul Huda, pemerintah harus melakukan upaya penutupan PLB dan juga pembenahan dari sistem pengawasan.

"Tutup PLB yang paling utama, atau setidaknya sistem pengawasannya dibenahi. Disinyalir dari PLB banyak pemain-pemain impor yang curang," tutupnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya