Berita

Puan Maharani/RMOL

Politik

Puan Ragu Omnibus Law Selesai 3 Bulan Seperti Permintaan Jokowi

SENIN, 16 DESEMBER 2019 | 18:37 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Pimpinan DPR ragu dapat menyelesaikan permintaan Presiden Joko Widodo terkait pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Omnibus Law.

Jokowi sapaan akrab Kepala Negara meminta agar pembahasan terkait Omnibus Law bisa selesai dalam waktu tiga bulan.

Ketua DPR Puan Maharani mengatakan, permintaan itu sulit dilakukan. Pasalnya, hingga saat ini Istana belum mengirimkan Surat Presiden untuk pembahasan RUU Omnibus Law.

"Belum bisa dipastikan karena saya menerima Surpres-nya saja belum," ujar Puan di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/12).

Menurut politisi utama PDI Perjuangan ini, Surpres tersebut dinilai penting bagi DPR untuk mengetahui secara rinci undang-undang mana saja yang akan direvisi melalui skema omnibus law.

Puan memperkirakan kemungkinan Surpres akan diberikan pada Januari 2020. Pasalnya, DPR akan memasuki penutupan masa sidang dan memasuki masa reses.

"Ada tujuh undang-undang yang akan diamendemen terkait perpajakan dengan 28 pasal, sementara dengan RUU Omnibus Law cipta lapangan kerja itu ada 82 UU dengan 1.194 pasal. Artinya kalau DPR tidak mengetahui secara lebih terinci sebelum Surpres itu masuk, tentu saja kita tidak bisa mengira apakah ini sebulan, dua bulan, tiga bulan dan lain-lain," jelasnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa pemerintah pusat akan mengajukan revisi atas 82 UU melalui skema omnibus law kepada DPR, pekan ini.

Ada tiga sektor omnibus law yang akan diajukan pemerintah ke parlemen, yakni perpajakan, cipta lapangan kerja (investasi), dan UMKM.

Presiden pun meminta kepada Parlemen untuk bisa diajak bekerja sama dalam menerbitkan omnibus law ini. Bahkan, Jokowi mengaku sudah meminta Ketua DPR Puan Maharani agar bisa segera merampungkan pembahasan terkait omnibus law.

"Bu Puan, ini 82 UU, mohon segera diselesaikan. Saya bisik-bisik, kalau bisa Bu, jangan lebih dari tiga bulan," ujar Jokowi di Istana Negara, Senin (16/12).

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Tim 7 Jokowi Sedekah 1.000 Susu dan Makan Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 20:00

Jajaki Alutsista Canggih, KSAL Kunjungi Industri Pertahanan China

Selasa, 30 April 2024 | 19:53

Fahri Minta Pembawa Nama Umat yang Tolak 02 Segera Introspeksi

Selasa, 30 April 2024 | 19:45

Kemhan RI akan Serap Teknologi dari India

Selasa, 30 April 2024 | 19:31

Mantan Gubernur BI Apresiasi Program Makan Siang Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 19:22

Anies Bantah Bakal Bikin Parpol

Selasa, 30 April 2024 | 19:07

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Penguatan Ekonomi Perdagangan

Selasa, 30 April 2024 | 18:44

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

Raja Charles III Lanjutkan Tugas Kerajaan Sambil Berjuang Melawan Kanker

Selasa, 30 April 2024 | 18:33

Kemhan India dan Indonesia Gelar Pameran Industri Pertahanan

Selasa, 30 April 2024 | 18:31

Selengkapnya