Berita

Resesi yang dialami Amerika/Net

Dunia

Amerika dan Korea Hadapi Resesi Seks, Takut Memiliki Pasangan

SABTU, 14 DESEMBER 2019 | 11:35 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perekonomian dunia yang tengah terombang-ambing berdampak dalam berbagai sektor.
Jika kita menyebut kata resesi, maka berarti adanya sebuah kondisi ketika produk domestik bruto (PDB) menurun selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun.

Resesi ekonomi yang dihadapi dunia saat ini begitu beragam. Bahkan Amerika Serikat tengah menghadapi resesi dampak dari resesi ekonomi, yaitu resesi seks!
 
Jurnalis senior CNBC International AS Jake Novak menggunakan kata resesi seks untuk menggambarkan bagaimana mood untuk melakukan hubungan seksual dan menikah turun tajam di Amerika Serikat (AS).

Jurnalis senior CNBC International AS Jake Novak menggunakan kata resesi seks untuk menggambarkan bagaimana mood untuk melakukan hubungan seksual dan menikah turun tajam di Amerika Serikat (AS).

Menurutnya, resesi ekonomi yang sedang dihadapi dunia menyebar ke sejumlah sektor.

"Ini menjadi hal serius yang menyebar ke sejumlah sektor bisnis mulai dari real estate, pakaian hingga kontrasepsi dan berujung pada menurunnya Produk Domestik Bruto (PDB)," tulisnya, Sabtu (14/12).

Akibat resesi ekonomi, orang jadi berpikir untuk memiliki pasangan atau berumah tangga. Anak-anak muda di AS sangat khawatir untuk membiayai gaya hidup mereka yang tinggi. Ketiga, munculnya situs porno, video game, media sosial bahkan robot seks yang membuat lelaki tidak tertarik pada wanita untuk berhubungan serius, dan hal itu jauh lebih 'hemat'.

Hal-hal tersebut ditambah lagi dengan kecenderungan perempuan mencari lelaki yang mapan untuk berumah tangga.

Resesi seks tentu berbahaya bagi ekonomi AS. Pasalnya, semakin sedikitnya pertumbuhan penduduk maka konsumsi semakin turun dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi sebuah negara.

Ternyata, bukan cuma AS yang dilanda resesi seks. Korea Selatan dan Jepang juga menyusul. Korsel misalnya, muncul kelompok feminis radikal bernama "4B" atau "Four Nos" yang mendukung hal tersebut.

Menurut laporan AFP, Four Nos sendiri merupakan kepanjangan dari 'no dating, no sex, no marriage, and no child-rearing', yang artinya adalah tidak berkencan, tidak melakukan seks, tidak menikah, dan tidak mengasuh anak.

Kelompok tersebut berisikan kumpulan wanita yang menolak norma patriarkal yang kaku dan bersumpah untuk tidak menikah, punya anak atau bahkan berkencan dan berhubungan seks.

Banyak yang mengaku hidup melajang jauh lebih baik daripada harus menghadapi stabilitas ekonomi yang jatuh mengerikan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya