Berita

Bambang Widajanto/RMOL

Politik

BW: Penyelesaian Kasus Novel Yang Lambat Adalah Kejahatan HAM

SELASA, 10 DESEMBER 2019 | 21:15 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Kasus penyiraman air keras yang dialami oleh penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan sampai hari ini masih buram.

Novel menjadi korban penyiraman air keras pada 11 April 2017.  Namun sampai hari ini kasusnya jalan di tempat alias mandek. Pihak kepolisian pun hingga saat ini belum mengumumkan siapa dalang dibalik perbuatan jahat ini.

Terkait hal di atas, Mantan Pimpinan KPK Bambang Widjojanto yang ditemui Kantor Berita Politik RMOL di Gedung Balai Kota DKI Jakarta memberikan pandangannya.


Bambang alias BW yang semula ditanya wartawan soal peringatan hari Hak Asasi Manusia (HAM) justru langsung menyambar dan membelokan pembahasan kepada kasus yang menimpa kawannya itu.

"Kalau kita mau mewujudkan keadilan salah satu prosesnya adalah access to justice. Delay to justice itu, unjustice. Penanganan kasus Novel yang di lambat-lambatkan adalah kejahatan HAM tersendiri," ungkapnya pada Selasa (10/12).

Bambang melanjutkan, yang hari ini terjadi penanganan kasus novel dibiarkan berlambat-lambat dengan janji yang terus dilanggar.

"Bahkan seolah-olah janji itu adalah pepesan kosong yang terus menerus diperbaiki" sindir lelaki yang akrab disapa BW ini.

"Jadi sebetulnya Kita sedang melihat pelanggaran HAM tanpa jeda yang terus menerus terjadi selama dua tahun," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya