Berita

Aung San Suu Kyi saat di pengadilan internasional/Net

Dunia

Tiba Di Pengadilan Internasional, Aung San Suu Kyi Akan Disidang Terkait Genosida Muslim Rohingya

SELASA, 10 DESEMBER 2019 | 21:09 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Dengan pakaian tradisional Myanmar, Aung San Suu Kyi menginjakkan kakinya di Pengadilan Internasional (ICJ), Den Haag, Belanda, pada Selasa (10/12).

Kunjungan sang pemenang Nobel Perdamaian itu tidak lain adalah untuk memenuhi panggilan pengadilan atas kasus genosida terhadap minoritas muslim Rohingya di Rakhine State yang dilakukan oleh pemerintah.

Dilansir dari Al Jazeera, Aung San Suu Kyi tiba di Bandara Schipol, Amsterdam bersama Duta Besar Belanda untuk Myanmar Wouter Jurgens. Mereka datang dan disambut oleh beberapa orang pendukung Suu Kyi yang juga terbang dari Myanmar. Menurut jadwal, ia sendiri akan memberikan pernyataannya pada Rabu besok (11/12).

Ini adalah upaya hukum internasional pertama yang menjerat Myanmar ke pengadilan atas dugaan pembunuhan massal minoritas Rohingya pada 2017. Upaya ini merupakan laporan dari Gambia pada Senin (11/11) dengan tuduhan Myanmar telah melanggar Konvensi Genosida 1948.

Suu Kyi yang merupakan aktivis HAM, mengaku akan membela negaranya dalam sidang tersebut. Myanmar memang telah lama membantah tuduhan tersebut meski mayoritas dunia internasional berkata sebaliknya.

Dikatakan oleh seorang komisioner di Komisi Ahli Hukum Internasional, peran Suu Kyi dalam pengadilan bisa menjadi kontraproduktif mengingat saat ini ia telah menjadi pemimpin politik yang bisa mempolitisir kasus tersebut.

Dalam sidang yang akan berlangsung selama tiga hari ini, tim hukum dari Gambia akan meminta Hakim ICJ untuk memberikan perlindungan sementara pada warga Rohingya.

Saat ini, lebih dari 700.000 warga Rohingya yang sebagian besar Muslim berada di kamp-kamp pengungsian di Coxz Bazar, Bangladesh. Mereka pergi karena takut akan kekerasan yang dilakukan oleh militer Myanmar.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya