Berita

Agus Priyanto/RMOL

Hukum

Usai Digarap KPK, Eks Direktur Komersial Garuda Ngaku Dihujani Ratusan Pertanyaan

SELASA, 10 DESEMBER 2019 | 19:18 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Mantan Direktur Komersial PT Garuda Indonesia, Agus Priyanto dicecar ratusan pertanyaan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat yang menjerat Direktur Teknik Pengelolaan Armada PT Garuda Indonesia, Hadinoto Soedigno (HDS).

Meski begitu, Agus enggan merinci materi pemeriksaan yang ia hadapi di ruang penyidik KPK.

"Sebagai saksi untuk HDS. Jadi saya kemari itu ya sebagai warga negara yang baik saya hadir selalu. Tapi untuk pemeriksaannya sendiri materinya seperti apa mungkin tak baik saya sampaikan karena dalam proses," Ucap Agus di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (10/12).

Agus hanya mengatakan, pemeriksaan berkisar pada tugas pokok dan fungsi (tupoksi) di PT Garuda Indonesia sebagai Direktur Komersial PT Garuda Indonesia periode 2015-2012.

"Tugas saya banyak kalau komersial itu tugas saya itu bagaimana mendatangkan pendapatan perusahan sebanyak-banyaknya. Kalau pelayanan sudah terbukti sendiri anda lihat bagaimana Garuda meraih sky track, bintangnya naik. Itu tugas saya," pungkasnya.

KPK memanggil sembilan pegawai dan mantan pegawai PT Garuda Indonesia. Kesembilan orang yang diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Hadinoto Soedigno ialah Commercial Experts, Ardy Protoni Doda; mantan VP Treasury Management, Albert Burhan; mantan Direktur Komersial, Agus Priyanto; mantan Direktur Strategi Pengembangan Bisnis dan Manajemen Resiko, Achirina.

Selanjutnya, mantan Executive EVP Service, Arya Respati Suryono; mantan Direktur Operasi, Ari Sapari; pensiunan pegawai, Agus Wahjudo; mantan Direktur Keuangan, Handrito Harjono serta Direktur Keuangan PT Gapura Angkasa yang juga mantan pegawai PT Garuda Indonesia, Ester Siahaan.

Dalam kasus ini, KPK menetapkan tiga orang tersangka yakni eks Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar; Bos PT MRA, Soetikno Soedardjo dan Direktur Teknik Pengelolaan Armada PT Garuda Indonesia, Hadinoto Soedigno. Eks Direktur Komersial PT Garuda Indonesia Dicecar 42 Lembar Pertanyaan Kasus Suap Pengadaan Pesawat

RMOL. Mantan Direktur Komersial PT Garuda Indonesia, Agus Priyanto dicecar ratusan pertanyaan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat yang menjerat Direktur Teknik Pengelolaan Armada PT Garuda Indonesia, Hadinoto Soedigno (HDS).

Meski begitu, Agus enggan merinci materi pemeriksaan yang ia hadapi di ruang penyidik KPK.

"Sebagai saksi untuk HDS. Jadi saya kemari itu ya sebagai warga negara yang baik saya hadir selalu. Tapi untuk pemeriksaannya sendiri materinya seperti apa mungkin tak baik saya sampaikan karena dalam proses," Ucap Agus di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (10/12).

Agus hanya mengatakan, pemeriksaan berkisar pada tugas pokok dan fungsi (tupoksi) di PT Garuda Indonesia sebagai Direktur Komersial PT Garuda Indonesia periode 2015-2012.

"Tugas saya banyak kalau komersial itu tugas saya itu bagaimana mendatangkan pendapatan perusahan sebanyak-banyaknya. Kalau pelayanan sudah terbukti sendiri anda lihat bagaimana Garuda meraih sky track, bintangnya naik. Itu tugas saya," pungkasnya.

KPK memanggil sembilan pegawai dan mantan pegawai PT Garuda Indonesia. Kesembilan orang yang diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Hadinoto Soedigno ialah Commercial Experts, Ardy Protoni Doda; mantan VP Treasury Management, Albert Burhan; mantan Direktur Komersial, Agus Priyanto; mantan Direktur Strategi Pengembangan Bisnis dan Manajemen Resiko, Achirina.

Selanjutnya, mantan Executive EVP Service, Arya Respati Suryono; mantan Direktur Operasi, Ari Sapari; pensiunan pegawai, Agus Wahjudo; mantan Direktur Keuangan, Handrito Harjono serta Direktur Keuangan PT Gapura Angkasa yang juga mantan pegawai PT Garuda Indonesia, Ester Siahaan.

Dalam kasus ini, KPK menetapkan tiga orang tersangka yakni eks Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar; Bos PT MRA, Soetikno Soedardjo dan Direktur Teknik Pengelolaan Armada PT Garuda Indonesia, Hadinoto Soedigno.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya