Berita

Unjukrasa menentang CAB di India/Net

Dunia

Tolak RUU Kewarganegaraan, Massa Turun Ke Jalan

SELASA, 10 DESEMBER 2019 | 18:42 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Ratusan massa kembali lagi turun ke jalan untuk menuntut ditariknya sebuah Rancangan Undang-Undang (RUU). Kali ini peristiwa tersebut terjadi di India ketika diperkenalkannya Citizenship Amandemen Bill (CAB), Senin (9/12).

Dikenalkan oleh Menteri Dalam Negeri Amit Shah, CAB sebenarnya telah muncul pada 2016 ketika pemilihan umum Perdana Menteri Narendra Modi dari Partai Bharatiya Janata (PBJ). Namun RUU ini ditelan bumi ketika India tengah mencari mitra aliansi dukungan internasional.

Setelah digaungkan oleh Shah di majelis rendah India, partai-partai oposisi menentang CAB karena dianggap akan menciptakan jalur hukum untuk memberikan kewarganegaraan India atas dasar agama.


CAB sendiri berisi usulan untuk memberikan status kewarganegaraan India kepada non Muslim yang datang ke India dari Bangladesh, Pakistan, dan Afganistan sebelum 2015.

"Di tiga negara ini, Hindu, Sikh, Jain, Parsis, dan Kristen, pengikut enam agama ini telah disiksa," ujar Shah yang merupakan anggota PBJ seperti yang dimuat Reuters.

Sementara itu, di beberapa kota di India, para politisi dari partai oposisi dan pengunjuk rasa memenuhi jalanan menentang CAB karena dianggap telah mendiskriminasi Muslim dan melanggar konstitusi sekuler India.

Seperti di Asssam, para pengunjuk rasa memblokir jalanan dengan membakar ban dan mengecat dinding dengan slogan-slogan untuk menarik RUU tersebut. Toko-toko, bisnis, lembaga pendidikan dan keuangan pun ditutup sementara.

Dalam sebuah pernyataan, lebih dari 1.000 ilmuwan dan cendekiawan India juga menyerukan hal yang sama.

"Kami khawatir, khususnya, bahwa pengucilan hati-hati Muslim dari ambisi RUU ini akan sangat mengganggu struktur pluralistik negara," kata pernyataan itu.

Ada pun, setelah CAB lolos di majelis rendah, CAB harus disetujui oleh majelis tinggi sebelum diratifikasi menjadi sebuah Undang-Undang (UU).

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya