Berita

Din Syamsuddin di Abu Dhabi/Net

Politik

Di Abu Dhabi, Din Syamsuddin: Toleransi Bukan Kemungkinan, Tapi Keniscayaan

SELASA, 10 DESEMBER 2019 | 17:12 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Terbang ke Abu Dhabi, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menghadiri Konferensi Toleransi ke-6 yang diselenggarakan oleh Forum Promosi Perdamaian dalam Masyarakat Islam yang dipimpin oleh ulama terkemuka Syaikh Abdullah bin Bayyah.

Dihadiri oleh sekitar 300 tokoh dari berbagai agama dan negara, bersama Din hadir juga Rektor UIN Jakarta Amany Lubis, Rektor Unida Gontor Amal Fathullah Zarkasyi, Rektor IIQ Khuzaimah Y Tanggo, Ketua MUI KH. Abdullah Jaidi, Ketua MUI KH. Muhyidin Junaidi, dan Dosen UIN Jakarta Zaitunah.

Sejak Senin (9/12), para peserta menghadiri berbagai diskusi dengan topik utama pengembangan budaya toleransi dalam kehidupan masyarakat majemuk, seperti formulasi baru toleransi, etika toleransi, peluang bagi perdamaian, dan Aliansi Keutamaan (Alliance of Virtous). Dalam konferensi tersebut juga dibahas Deklarasi Washington 2018.

Diungkapkan oleh Din, pengembangan kemajemukan dibutuhkan beberapa syarat, yaitu pengakuan akan kemajemukan, kesediaan untuk hidup berdampingan secara damai, toleransi, dan kerja sama. Untuk itu, konferensi tersebut, menurut Din membawa pesan kuat dan relevan untuk bangsa Indonesia.

"Untuk menjaga keutuhan, kerukunan, dan persatuan, maka toleransi merupakan syarat mutlak. Dengan demikian, toleransi bukan sekadar kemungkinan, tapi keniscayaan," tegas Din yang merupakan Presiden Asian Conference of Religions for Peace (ACRP) kepada wartawan Selasa (10/12).

Lebih lanjut, Din mengingatkan agar tidak ada satu selompok yang muda mengklaim paling toleran dari kelompok lainnya. Karena klaim sepihak seperti itu, menurutnya justru akan merusak iklim toleransi dan memunculkan motif politik.

"Daripada mengembangkan pendekatan bernada seperti itu, lebih baik sebuah bangsa mengembangkan budaya toleransi sejati," pungkasnya.

Setelah dari Abu Dhabi, Din akan mengunjungi New York untuk menghadiri Multi Religious Partnership for Peace and Development yang diselenggarakan oleh Religions for Peace. 

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya