Berita

SBY dan AHY/Net

Politik

PILKADA SERENTAK 2020

SBY Pasti Hitung Masak-masak Apakah AHY Akan Diturunkan Di Tangsel

SABTU, 07 DESEMBER 2019 | 08:59 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Kota Tengerang Selatan merupakan kota penyangga yang diperebutkan, tidak kalah seksinya dibandingkan ibukota besar lainnya. Jadi wajar banyak elite politisi berebut kursi Walikota Tangsel pada Pilkada 2020.

Demikian disampaikan analis politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menanggapi wacana Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Banten, Iti Octavia Jayabaya yang mendorong Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maju di Pilkada Kota Tangsel.

Namun, jelas Pangi, tentu saja Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Demokrat harus mengkalkulasi, menghitung ulang, termasuk semua kemungkinan.


"Kita tahu selama ini Pak SBY dalam mengambil keputusan sangat hati-hati betul, termasuk saya kira apakah akan menurunkan putra mahkotanya bertarung pada kontestasi elektoral di Tangsel untuk kedua kalinya setelah Pilkada DKI Jakarta 2017," imbuhnya.

Apalagi, lanjut Pagi, racikan elektoral AHY masih moncer baik popularitas, elektabilitas dan akseptabilitas.

Menurut Pagi, sebenarnya agak gelisah dengan fenomena oligarki kepartaian, beramai-ramai memajukan keluarga atau dinasti.

Apalagi majunya anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka di Solo, dan menantunya Bobby Afif Nasution, serta putri Wapres Maruf Amin, Siti Nur Azizah, ini sebetulnya bisa menjadi benalu demokrasi, karena dinasti politik dan oligarki kepartaian trend yang menguat belakangan.

"Partai kita masih belum moderen, belum demokratis," sebut Pangi.

Partai politik harusnya menjadi partai yang moderen, tidak lagi bergantung pasa satu tokoh sentral atau figur semata. Ketergantungan pada figur ini hampir semua merata terjadi di parpol.

Partai hari ini trend menguat oligarki dan kartelisasi, PDIP, Nasdem, Gerindra dan Demokrat hampir tidak terjadi pertukaran elite secara reguler, bahkan dinasti juga sudah disiapkan, parpol dikelola tidak ubah seperti mengelola perusahaan keluarga.

"Apalagi yang sedang berkuasa, tak etis diam-diam membangun oligarki kekuasaan dan dinasti politik. Kita mundur lagi dengan beramai-ramainya anak presiden dan wakil presiden masuk ke gelanggang politik praktis menjadi kepala daerah," tutup Pangi.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya