Berita

Muslim Uighur jadi "rebutan' AS dan China/Net

Dunia

Media-media China Kompak Kecam AS Soal RUU Uighur

KAMIS, 05 DESEMBER 2019 | 13:01 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Media-media resmi pemerintah China menyatakan kecamannya atas Rancangan Undang-Undang (RUU) Uighur yang telah diloloskan oleh Dewan Perwakilan Amerika Serikat (AS). Mereka juga menyerukan akan melakukan pembalasan keras terhadap "serangan" AS tersebut.

Di antara media-media itu adalah People's Daily, China Daily, dan Global Times. Ketiganya adalah media bilingual besutan pemerintah China yang kurang lebih mengungkapkan hal yang sama terkait RUU Uighur yang tengah digodok pemerintah AS dalam editorialnya Kamis, (5/12).

Di halaman depan People's Daily, Partai Komunis China mengatakan AS telah menyembunyikan niat jahat yang sangat menyeramkan dalam pengesahan RUU tersebut.

Sementara dalam China Daily disebutkan RUU tersebut telah menusuk China dari belakang di tengah upaya kesepakatan dagang kedua negara. Dan Global Times menyatakan China harus siap untuk melakukan pertempuran panjang dengan AS.

Ketiga media itu juga menggemakan komentar Jurubicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying pada Rabu kemarin (4/12).

"Setiap kata dan perbuatan yang salah harus membayar (akibatnya)," ujar Hua seperti yang dimuat Channel News Asia.

Sebelumnya, pemerintah China pun telah memberikan peringatan kepada AS bahwa RUU tersebut dapat mempengaruhi kerja sama bilateral kedua negara. Termasuk kesepakatan dagang tahap satu yang masih belum juga ditandatangani oleh Presiden AS Donald Trump dan Presiden China XI jinping.

Sementara pihak China sudah ketar-ketir, nyatanya RUU ini di AS masih harus menjalani berbagai proses panjang. Setelah disetujui oleh 407 berbanding 1 suara dari Dewan Perwakilan Rakyat AS pada Selasa (3/12), RUU Uighur harus disetujui oleh Senat sebelum akhirnya diserahkan kepada Trump untuk ditandatangani atau diveto.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya