Pakar komunikasi politik Prof. effendi Gazali meluruskan informasi yang menyebut dirinya adalah Staf Ahli Presiden Joko Widodo.
Informasi itu dituliskan akun Twitter milik Humas Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, Kementerian Kelautan dan Perikanan, @humasbbpbapjpr.
“Ka Balai menerima kunjungan kerja staf ahli Presiden RI Prof. Effendi Gazali, PhD di Balai Jepara (30/11), dlm rangka diskusi teknis dan meninjau langsung kegiatan pembenihan kepiting bakau & rajungan,†tulis akun itu.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung sudah pula meluruskan informasi itu melalui akun Twitter miliknya, @pramonoanung.
“Presiden @jokowi tidak mempunyai Staf Ahli Presiden. Nama2 yg membantu Presiden sdh diumumkan langsung oleh Bapak Presiden,†tulis akun Pramono, siang tadi (Rabu, 4/12).
Sementara klarifikasi dari Effendi Gazali disampaikannya di sebuah grup WA beberapa saat lalu (Rabu malam, 4/12). Ia mengatakan dirinya baru kembali dari daerah terpencil (remote areas) untuk keperluan mengajar, dan baru membuka handphone miliknya, juga aplikasi WA.
“Tidak benar itu (penyebutan drinya sebagai Staf Ahli Presiden) sama sekali. Saya tidak pernah menyebut diri Penasehat Ahli atau Staf Ahli siapapun,†ujarnya.
Dia mengatakan bahwa informasi itu juga sudah dikoreksi secara resmi oleh Kepala BBPAP Jepara kepada wartawan.
“Waktu mereka tulis itu di presentasi mereka, saya juga sudah koreksi langsung!†sambungnya.
“Aneh kok bisa ada keluar dengan kutipan-kutipan seperti itu dan disebar. Saya ke sana hanya menulis WA pribadi, dengan biaya sendiri, sambil ke tempat teman di Semarang,†sambungnya.
Dia juga mengatakan, dirinya hanya ingin membandingkan kemampuan hatchery menghasilkan benih di Vietnam, Malaysia, dan Indonesia.
“Sesimpel itu saja. Terima kasih,†demikian Effendi Gazali.