Berita

Ilustrasi peta wilayah Yunani dan Turki/Net

Dunia

Turki Dan Yunani Bakal Kembali Adu Klaim ZEE Laut Mediterania Di KTT NATO

RABU, 04 DESEMBER 2019 | 11:38 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Persoalan batas-batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) di Laut Mediterania masih jadi benang kusut di antara pihak-pihak yang saling mengklaim. Setidaknya ada 6 negara yang beradu klaim batas di wilayah yang kaya sumber daya alamnya tersebut.

Karena itulah Yunani dan Turki, sebagai dua negara yang mengklaim, akan melakukan pertemuan terkait dengan batas-batas ZEE di Laut Mediterania dalam sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) NATO di London, Rabu (4/12).

"Saya akan menyampaikan kepada Presiden (Recep Tayyip) Erdogan semua masalah yang berkaitan dengan provokasi Turki. Kami akan berbicara secara terbuka. Dan itu adalah kepentingan Turki untuk mengundurkan diri dari gerakan provokatif," ujar Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis seperti yang dimuat Al Jazeera.


Pernyataan Mitsotakis ini merujuk kepada pengumuman yang dibuat Turki sebelumnya. Di mana Turki mengatakan telah mencapai kesepakatan dengan Libya mengenai batas ZEE.

Memang, batas ZEE Laut Mediterania bukan hanya persoalan Turki dan Yunani. Ada Libya, Mesir, Siprus, dan Israel yang ikut berkepentingan di wilayah tersebut.

Namun, klaim Turki memang begitu keras. Pasalnya pada 2003, Yunani, Siprus, Israel, dan Mesir telah menyepakati sebagian besar batas ZEE.

"Tetapi (orang-orang Yunani) harus menyadari bahwa upaya Yunani, Israel, Mesir, dan Siprus tidak akan menghalangi langkah-langkah yang telah kami lakukan dengan Libya. Kami menandatangani perjanjian. Kami akan membawanya ke Parlemen, di mana itu akan diratifikasi dan berlaku," tegas Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Saling klaim batas ZEE sendiri bukan tanpa sebab. Laut Mediterania tidak hanya terkenal dengan sumber daya ikannya, tapi juga gas alamnya.

Seperti pada 1999, ketika Israel menemukan satu triliun meter kubik gas di Noa dan Mari-B. Selain itu, pada akhir 2018, Mesir juga menemukan ladang gas Zohr yang diikuti oleh Siprus yang menemukan setidaknya tiga ladang utama.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya