Berita

Ilustrasi tempat wisata di Aceh yang sepi/RMOL

Nusantara

Wisata Religi Kurang Diminati Wisatawan Eropa, Pemerintah Aceh Harus Tingkatkan Promosi

SELASA, 03 DESEMBER 2019 | 16:50 WIB | LAPORAN: AZHARI USMAN

Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal Eropa di Provinsi Aceh terus mengalami penurunan. Karena itu, pemerintah Aceh harus lebih giat mempromosikan wisata. Khususnya tempat-tempat indah yang pantas dikunjungi.

Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat, Malaysia masih jadi penyumbang utama wisman yang mengunjungi Aceh selama 2019. Mengalami peningkatan sekitar 6 persen dari tahun sebelumnya.

Kurangnya promosi di tingkat internasional disinyalir jadi penyebab minimnya jumlah wisman Eropa yang datang ke Aceh.

Faktor lain adalah penerapan syariat Islam dan penyuguhan wisata religi juga menjadi alasan kurangnya ketertarikan wisman Eropa terhadap Bumi Serambi Mekkah ini. Tak heran, Malaysia yang dikenal banyak penduduk muslim banyak yang mengunjungi Aceh.

“Promosi wisata pemerintah Aceh harus dikembangkan lebih luas, untuk orang Eropa agar dikhususkan promosi sektor keindahan alamnya, sehingga mereka lebih tertarik untuk ke Aceh,” ujar Kepala BPS Aceh, Wahyudin di Banda Aceh, Selasa (3/12).

Wahyudin menjumlahkan kunjungan wisman secara kumulatif antara Januari hingga Oktober 2019 sebanyak 24.062 orang. Mengalami penurunan sebesar 12,57 persen dibandingkan periode yang sama pada 2018.

Sementara, kunjungan wisman Malaysia justru mengalami peningkatan 5,61 persen pada Oktober 2019 atau sebanyak 1.788, dibandingkan September 2019. Disusul wisman China sebanyak 175 orang, Singapura 52 orang, Thailand 46 orang, erancis 33 orang, dan Autralia 27 orang.

"Aceh wisata religi yang lebih banyak di tampilkan, sehingga wajar Malaysia yang lebih banyak berkunjung. Sedangkan Eropa tidak demikian,” ungkap Wahyudin.

Karena itu, tidak ada cara lain kecuali dengan meningkatkan promosi. Khususnya dalam menarik minat wisman Eropa dan Timur Tengah yang kurang tertarik dengan wisata religi dan halal.

"Promosinya harus lebih luas, promosi di Eropa. Kalau bisa yang dibawa keindahan alamnya, tidak hanya religinya. Karena wisata halal juga belum mampu menarik wisman Timur Tengah,” tegas mantan Kepala BPS Provinsi NTB itu.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya