Berita

Menkeu Sri Mulyani/Net

Politik

Kata Sri Mulyani: Negara Otoriter Menjamin Investasi, Kata Rizal Ramli: Analisa Ngawur Dan Cetek

MINGGU, 01 DESEMBER 2019 | 11:34 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Jurus ngeles Menteri Keuangan Sri Mulyani yang disampaikannya bulan lalu untuk menjawab penurunan investasi asing di Indonesia kembali viral dan diperbincangkan publik.

Dalam pernyataannya di media kala itu, Sri Mulyani mengisyaratkan, arus investasi memiliki hubungan positif dengan sistem politik di suatu negara.

Sistem politik otoritarian, sebutnya, mendorong pertumbuhan investasi. Hal ini yang terjadi di Indonesia pada era orotiter Orde Baru.

"Dulu ketika pemerintahan sangat otoriter, investasi datang. Begitu kita demokratis, kemampuan kita untuk membuat lingkungan investasi yang baik itu berkurang," kata Sri Mulyani kala itu (Selasa, 16/7).

Dia juga menambahkan, bagi investor yang terpenting adalah kepastian berusaha di suatu negara.

Sri Mulyani mencontohkan Republik Rakyat China (RRC) sebagai sebuah negara dengan sistem politik sangat terkontrol namun memiliki investasi yang sangat baik.

Analisa Sri Mulyani ini dipandang sebagai sebuah kengawuran khas Sri Mulyani yang terbiasa mencari kambing hitam atas kondisi ekonomi nasional yang tidak kunjung membaik.

"Analisa ngawur, gagal bangkitkan ekonomi, salahkan sistem demokratis. Cetek," ujar ekonom senior DR. Rizal Ramli.

Menurut Rizal, semestinya pemerintah, dalam hal ini kementerian ekonomi dapat mengambil tindakan yang lebih signifikan untuk mengatasi pelemahan ekonomi dari sekadar menyalahkan pihak-pihak eksternal.

Berbicara tentang negara dengan sistem politik otoriter, sebut Rizal, semestinya Sri Mulyani juga mau melihat Korea Utara sebagai contoh yang lain dimana sistem politik tertutup menghambat pertumbuhan ekonomi.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jelang Laga Play-off, Shin Tae-yong Fokus Kebugaran Pemain

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:54

Preseden Buruk, 3 Calon Anggota DPRD Kota Bandung Berstatus Tersangka

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:40

Prof Romli: KPK Gagal Sejak Era Antasari, Diperburuk Kinerja Dewas

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:15

Waspada Hujan Disertai Petir di Jakarta pada Malam Hari

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:28

Kemenag Minta Umat Tak Terprovokasi Keributan di Tangsel

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:23

Barikade 98: Indonesia Lawyers Club Lebih Menghibur daripada Presidential Club

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:20

Baznas Ungkap Kiat Sukses Pengumpulan ZIS-DSKL Ramadan 2024

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:01

Walkot Jakpus Ingatkan Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilgub

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:35

Banyak Fasos Fasum di Jakarta Rawan Diserobot

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:19

Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:15

Selengkapnya