Yardin berjanji akan buat regulasi yang mendukung ojol jika terpilih sebagai Walikota Tangsel/RMOLBanten
Setiap warga negara punya hak untuk memilih dan dipilih. Termasuk seorang pengemudi ojek online (ojol) yang siap maju sebagai bakal calon di Pilkada 2020.
Adalah Yardin Zulkarnain, seorang pengemudi ojol yang siap meramaikan bursa pencalonan Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan.
Untuk membuktikan keseriusannya, Yardin mendatangi kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura Tangsel di Ruko Golden Road, Lengkong Gudang, Serpong, Kamis (28/11).
Kedatangan Yardin tak lain untuk mengambil formulir penjaringan bakal calon (Bacalon) Walikota dan Wakil Walikota Tangsel di Pilkada Tangsel 2020.
Diberitakan
Kantor Berita RMOLBanten, Yardin merupakan nama ketujuh yang mengambil formulir penjaringan bacalon Walikota dan Wakil Walikota Tangsel di Hanura.
Ternyata tak cuma Hanura, Yardin juga mengaku sudah mengikuti penjaringan di beberapa partai. Seperti PDI-Perjuangan, PKB, PPP, Gerindra, PSI, dan Hanura.
"Saya siap tampil di Pilkada Tangsel 2020. Saya maju, kesimpulannya karena perputaran ekonomi itu tidak bagus di Tangsel, makanya semua partai saya ikut mengambil dan menyerahkannya," tutur Yardin di Kantor DPC Partai Hanura Tangsel, Kamis (28/11).
Yardin membantah jika dirinya hanya mencari popularitas saja dalam mencalonkan Walikota dan Wakil Walikota Tangsel.
"Jadi kalau ada bahasa saya cari popularitas, mohon maaf saya sudah populer di Tangsel. Tinggal partai memutuskan usungannya apakah populer dengan
cost politik atau populer tanpa
cost politik," terangnya.
Lanjutnya, selain ingin memperbaiki ekonomi di Tangsel, Yardin berjanji jika terpilih akan mensejahterahkan para ojol. Karena selama ini dirinya melihat belum ada keberpihakan kepada
driver ojol.
"Saya memang ojol, sampai sekarang aplikasinya masih ada. Saya daftar ojol yang sebenarnya bukan mata pencaharian saya. Saya kepingin tahu penderitaan rekan-rekan terhadap adanya transportasi
online ini. Saya tahu persis karena belum ada keberpihakan, cuma ini ranahnya Nasional," ungkapnya.
"Tapi paling tidak, kalau saya jadi Walikota Tangsel, saya akan tawarkan regulasi Perwal atau Perda tentang transportasi berbasis online," tambah Yardin.
Yardin yang mengaku sudah populer di Tangsel ini sedikit mengkritik pemasangan spanduk oleh bacalon lain.
Ia mengaku hanya akan memasang spanduk sebagai bacalon Walikota jika sudah diusung partai.
"Bukan saya nggak mampu bikin atribut, tapi saya akan ikuti aturan setelah partai mengusung saya. Jika sudah diusung saya akan pasang atribut, selama saya belum diusung buat apa saya pasang," katanya.
"Mohon maaf itu hak mereka yang punya duit, tapi paling tidak punya etika birokrasi bagi yang masih menjabat sebagai ASN. Pun etika politik ketika partai politik belum mengusungnya," tandasnya.