Berita

Ray Rangkuti/RMOL

Hukum

Kesehatan Jangan Melulu Jadi Tolak Ukur Pemberian Grasi

JUMAT, 29 NOVEMBER 2019 | 08:43 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pemberian grasi pada narapidana korupsi yang juga mantan Gubernur Riau Annas Maamun semakin memperlihatkan komitmen Presiden Joko Widodo pada pemberantasan korupsi lemah.

Pengamat politik dari Lingkar Madani (Lima) Indonesia, Ray Rangkuti menilai bahwa grasi bakal memiliki dampak yang panjang. Misalnya saja, koruptor lain akan mulai ramai mengklaim mengalami ganguan kesehatan untuk bisa diringankan atas dasar pertimbangan kemanusiaan

"Di sinilah sikap presiden diuji," ucap Ray Rangkuti kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (29/11).


Tidak hanya itu, Ray juga membandingkan dengan nasib para aktivis pejuang kedaulatan rakyat yang dipenjara tapi tidak diberi keringanan oleh Jokowi.

Padahal perjuangan mereka nyata bagi rakyat dan berbanding terbalik dengan koruptor yang membuat rakyat makin sengsara. Dalam konteks tersebut, sambungnya, grasi Jokowi layak mendapat kritik.

“Presiden seperti memperlihatkan sisi kemanusiaannya, tapi saat yang sama abai pada nasib tahanan lain yang dipenjara semata karena memperjuangkan hak mereka sebagai warga negara," kata Ray.

Atas alasan itu, Ray mengingatkan bahwa grasi tidak melulu harus menjadikan sisi kesehatan napi sebagai tolak ukur. Melainkan harus dipadupadankan dengan faktor-faktor lain.

Semisal, urainya, latar belakang bobot kejahatan, efeknya bagi sistem dan peradaban bangsa, nilai moral dari grasi itu sendiri, dan unsur keadilan atas grasinya.

“Termasuk di dalamnya mencegah yang tak patut dipidana mendekam dalam tahanan," papar Ray.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya