Berita

Mantan Menhan Ryamizard Ryacudu/RMOL

Politik

Larangan Jokowi Soal Impor Alutsista Sudah Dilakukan Ryamizard Sejak Dulu

SABTU, 23 NOVEMBER 2019 | 13:59 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Larangan untuk tidak membeli alutsista dari luar negeri yang disampaikan Presiden Joko Widodo ternyata sudah dilakukan Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu jauh sebelum arahan Presiden dalam rapat terbatas, Jumat kemarin (22/11).

Ryamizard mengklaim tidak pernah belanja alutsista dari luar negeri sejak masih berada di dalam pemerintahan.

"Saya dari dulu emang begitu. Saya enggak pernah beli alat (dari) luar negeri," kata Ryamizard usai menghadiri bedah buku dan diskusi panel "PKI Dalang dan Pelaku Kudeta G30S/1965" di Gedung Lemhanas, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11).


Di sisi lain, ia optimis peluang industri pertahanan dalam negeri akan semakin baik dan bisa melakukan ekspor ke negara lain.

"Iya industri dalam negeri (peluangnya) banyak. Saya enggak pernah (belanja alutsista dari luar). Yang penting orangnya, the man behind gun. Yang penting hebat-hebat orangnya," pungkasnya.

Ada tiga arahan Presiden Jokowi dalam rapat terbatas kebijakan pengadaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) di Kantor Presiden, Jakarta.

Pertama, Jokowi ingin roadmap pengadaan alutsista harus jelas dalam pengembangan industri alat pertahanan di dalam negeri, mulai dari hulu sampai hilir, dengan melibatkan BUMN sampai swasta.

Yang kedua ialah pengadaan alutsista harus memastikan alih teknologi dari setiap pengadaan alutsista maupun program kerja sama dengan negara-negara lain.

Ketiga, Jokowi meminta kebijakan pengadaan alutsista bisa mulai dari memperhitungkan, mengalkulasi, hingga mengantisipasi teknologi persenjataan yang begitu cepat berubah. Menurut dia, ini akan memengaruhi corak peperangan di masa yang akan datang.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya