Berita

Ketua Fraksi PKS Mohammad Arifin

Nusantara

PKS: Penggusuran Warga Sunter Dipolitisasi, Ada Oknum Yang Sengaja Sudutkan Anies Baswedan

RABU, 20 NOVEMBER 2019 | 22:02 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Warga Jalan Agung Perkasa VIII, Sunter, Jakarta Utara, memprotes penggusuran rumah dan lapak rongsokan yang dilakukan oleh pemerintah kota Jakarta Utara.

Padahal penataan yang dilakukan Pemprov DKI ini sudah sesuai dengan prosedur. Tujuannya untuk merapikan lahan yang memang di duduki warga secara ilegal.

Selain itu, penataan di kawasan tersebut dimaksudkan untuk normalisasi kali demi mengantisipasi banjir dan menciptakan lingkungan sehat.

Namun warga gusuran ini menilai penggusuran yang dilakukan tidak sesuai dengan janji Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada saat kampanye 2017 silam.

Para warga gusuran yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung ini mayoritas pendatang. Mereka mengklaim sebagai pendukung dan pemilihan Anies-Sandi saat Pilgub lalu.

Terkait hal itu, Anggota DPRD DKI Jakarta sekaligus Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS)  Mohammad Arifin ikut angkat bicara. PKS sendiri merupakan partai pendukung Anies saat Pilgub kemarin.

"Itu kan cuma lapak-lapak untuk barang bekas. Enggak ada rumah tempat tinggal di situ dan sebagian besar mereka sudah merobohkan lapak-lapak mereka sendiri," katanya saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (20/11).

Arifin menduga, ada yang sedang bermain dibalik penataan kawasan Sunter ini sehingga terkesan Anies sedang menzalimi warga yang terdampak gusuran.

"Mereka juga sudah bersedia (dipindah) karena sudah dua bulan sosialisasinya. Ini kan hanya dipolitisasi aja mereka-mereka yang enggak senang dengan Gubernur," ungkapnya.

Politisi PKS ini kembali mempertegas bukan tidak mungkin ada politisasi yang dilakukan oknum untuk menyudutkan Gubernur Anies.

"Jadi sama seperti yang kemarin anggaran lem aibon yang prematur, kemudian diviralkan," tegasnya.

Nyatanya warga menempati lahan secara ilegal. Meski demikian, Pemrov DKI tetap memberikan perhatiannya dengan menyiapkan Rusun Marunda untuk para warga korban penataan. Namun sejauh ini belum ada yang mendaftar.


Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya