Berita

Ahok saat menghadiri pelantikan Jokowi-Maruf sebagai presiden dan wakil presiden/RMOL

Politik

Arief Poyuono: Kalau Benar Kompeten, Berani Enggak Ahok Di Pelni Atau Krakatau Steel?

SENIN, 18 NOVEMBER 2019 | 04:15 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Pemerintah harus benar-benar mempertimbangkan masuknya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai bos BUMN.

Jika memang nekat menggaet Ahok, pemerintah harus menempatkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu ke dalam perusahaan BUMN yang kian merosot bagi pendapatan negara.

Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono mengatakan, usulan tersebut sekaligus menjadi cara untuk membuktikan kapasitas Ahok.

"Kalau memang Ahok seorang yang kompeten dalam memimpin perusahaan dan diperkirakan bisa melakukan perubahan di BUMN yang kembang kempis, sebaiknya Ahok ditempatkan di BUMN yang revenue dan profit, serta setoran deviden tidak ada ke negara," kata Arief dalam keterangan tertulis yang diterima redakasi, Senin (18/11).

Beberapa perusahaan BUMN yang bisa ditempati Ahok yakni Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) atau PT Krakatau Steel.

"Seperti mungkin PT Krakatau Steel, Pelni, industri sandang, Garuda. Jadi ukurannya jelas (menentukan) prestasi Ahok di BUMN," sambung Arief.

Sejauh ini, jelasnya, Pelni sebagai salah satu BUMN peyelengara tol laut belum menampakkan prestasi yang signifikan. Padahal program tol laut sendiri digaungkan Presiden Joko Widodo sejak 2014 silam.

Saat awal dirintis pada 2015, trayek tol laut hanya dibuka 6 trayek. Kini, jumlahnya sudah 18 trayek. Hanya saja penambahan trayek tidak lantas menaikkan muatan barang.

"Okupansi kapal tol laut saat ini masih belum besar, terutama ketika pelayaran kembali. Tingkat okupansinya sangat jomplang ketimbang keberangkatan. Sepanjang tahun berjalan ini, rata-rata okupansi (keberangkatan) kapal Pelni di trayek tol laut mencapai sekitar 60 persen. Sementara untuk muatan balik okupansi hanya menembus angka 6 persen," jelasnya.

"Nah kalau urus Pelni untuk tingkatkan okupansi berangkat ke Indonesia Timur dan kembali lagi dalam program tol laut Joko Widodo, kira-kira Ahok ditawarin jadi Dirut Pelni berani enggak ya?" tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya