Berita

Ketua Umum DPP PKS M Sohibul Iman/Net

Politik

Tiga Alasan PKS Istikamah Jadi Oposisi Jokowi

KAMIS, 14 NOVEMBER 2019 | 19:39 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Sejak 2014 hingga 2019 ini Partai Keadilan Sejahtera (PKS) selalu berada di luar pemerintah. Bahkan di periode kedua pemerintahan Jokowi, partai dakwah ini kembali menegaskan bakal tetap setia dijalur oposisi.

Presiden PKS Sohibul Iman mengungkapkan setidaknya ada tiga alasan kenapa PKS memilih istikamah tetap berada di luar pemerintah.

“Pertama, ini yang sangat gampang, yaitu kita ingin menjaga kepantasan demokrasi. Rasanya aneh bila di negara yang sudah menetapkan bahwa sistem politiknya adalah demokrasi lalu semua jadi bagian dari pemerintah, enggak ada yang check and balances,” kata Sohibul di sela Rakornas PKS di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (14/11).


Dengan sikap ini, sambung Sohibul, justru PKS ingin menyelamatkan demokrasi. Kemudian alasan kedua yakni, PKS ingin memberikan pelajaran politik.

“Pergiliran kekuasan melalui kontestasi. yang namanya kontestasi pasti ada yang menang dan kalah maka bagi yang kalah dalam hal ini kita di 02 maka kita harus memberikan kesempatan kepada yang menang untuk menjalankan pemerintahan,” jelas Sohibul.

Lalu alasan terakhir yaitu, PKS mendengar suara rakyat sebagai konstituen dan para kader dimana mereka menginginkan jalannya pemerintahan ini ada check and balance.

“Makanya ada yang di luar pemerintah. PKS dengar ini,” pungkas Sohibul.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya