Berita

Ilustrasi

Bisnis

Mau Masuk BUMN, Buku “Korupsi Ahok” Kembali Beredar

KAMIS, 14 NOVEMBER 2019 | 09:03 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Mengiringi wacana penempatan Basuki Tjahaja Purnama menjadi petinggi di salah satu BUMN, soft file buku “Usut Tuntas Dugaan Korupsi Ahok: Menuntut Keadilan untuk Rakyat” yang ditulis Marwan Batubara kembali beredar luas di jejaring media sosial.

Buku itu diberi kata pengantar oleh mantan Ketua MPR RI Amien Rais.

Buku yang diterbitkan Yayasan Pengkajian Sumberdaya Indonesia (YPSI) pada tahun 2017 lalu itu sempat bikin heboh, karena di dalamnya dituliskan tentang berbagai dugaan kasus korupsi yang melibatkan Ahok selama dirinya bertugas sebagai Wakil Gubernur dan Gubernur DKI Jakarta antara periode 2012 hingga 2017.

Kasus-kasus yang dibicarakan Marwan Batubara di dalam bukunya itu antara lain yang terkait dengan tukar guling lahan RS Sumber Waras di Jakarta Barat, kasus lahan Taman BMW, kasus tanah Cengkareng Barat, penyelewengan dana CSR, penyimpangan dana non budgeter, dan kasus reklamasi Teluk Jakarta.

Di antara kasus-kasus itu juga ada satu kasus yang diduga melibatkan Ahok saat dirinya masih menjabat sebagai Bupati Belitung Timur.

Di dalam buku itu juga ada satu bab khusus yang membahas tentang metode penggusuran yang dilakukan Ahok selama berkuasa di Jakarta. Disebutkan bahwa di era Ahok lah terjadi penggusuran paling brutal dalam sejarah republik.

Sementara kalangan di tubuh pemerintahan baru Joko Widodo memang berupaya untuk melibatkan Ahok dalam pengelolaan BUMN tertentu. Belum pasti benar, BUMN yang mana.

Kabar yang berkembang luas menyebutkan, BUMN yang mungkin akan dimasuki Ahok adalah Pertamina, PLN, Pindad.

Ada juga kabar yang mengatakan, kemungkinan ia akan ditugaskan ke Garuda Indonesia.

Informasi lain yang diperoleh mengatakan, keinginan sementara kalangan yang ingin melibatkan Ahok itu tidak diterima sepenuhnya oleh kalangan lain di dalam pemerintahan.

Ada juga di kalangan pemerintahan yang menganggap Ahok dan kredibilitasnya akan membuat golden period pemerintahan baru ini akan sangat terganggu.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya