Berita

Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj (kanan) saat menerima kunjungan Kapolri/Net

Politik

PBNU Ogah Ikut Campur Soal Pencekalan Rizieq Shihab

SELASA, 12 NOVEMBER 2019 | 20:25 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Ketua Umum Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj tidak ingin ikut campur terkait masalah adanya imformasi pencekalan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS).

Menurut Said, isu pencekalan tersebut masuk ke ranah kepolisian selaku penegak hukum.

"Itu urusan polisi dong, bahwa pertimbangan keamanan polisi Rizieq masih harus dicekal, ya itu saya tak akan intervensi," kata Said usai menerima kunjungan Kapolri Jenderal Idham Aziz di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (12/11).

Selain itu, Said mengaku tak membahas hal tersebut dengan Kapolri Idham Azis. Diketahui, eks Kabareskrim Polri tersebut hari ini bersilaturahmi ke Kantor PBNU.

"Tak disangkutpautkan karena itu merupakan kebijakan, pertimbangan yang sangat dalam," sambungnya.

Lebih jauh, Said juga buka suara soal pernyataan Rizieq yang beredar di laman YouTube Front TV. Menurutnya, pernyataan tersebut adalah hal yang biasa dan tidak akan memimbulkan konflik.

"Tidak, biasa-biasa saja. kita sudah dewasa berpolitik kok, berpengalaman, jangka panjang sudah. Kemarin diPilpres, Pileg serentak, kita bisa melewati dengan baik," tutup Said.

Untuk diketahui, Rizieq membuat pengakuan dalam video yang diunggah melalui laman video media sosial (medsos) YouTube Front TV pada Jumat (8/11/2019) pekan lalu.

Dalam video berjudul "Sambutan Habib Rizieq Syihab pada Acara Maulid Nabi Muhammad SAW DPP FPI", Rizieq menyebut dirinya dicekal oleh Pemerintah Saudi atas permintaan Pemerintah Indonesia.

"Saya sampaikan sekali lagi kepada seluruh bangsa Indonesia. Kepada seluruh kerabat dan sahabat, bahwa sejak satu tahun tujuh bulan lalu, tepatnya sejak tanggal 1 syawal tahun 1439 H, saya dicekal oleh Pemerintah Saudi atas permintaan Pemerintah Indonesia," katanya.

Rizieq mengemukakan, dirinya tidak diperkenankan keluar dari Saudi Arabia. Padahal, sejak lama ingin sekali pulang ke Tanah Air.


Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya