Berita

Sudjatmiko saat memparkan hasil temuan BNPT/RMOL

Pertahanan

BNPT: Hasil Penelitian, Cara Pandang Tentang Pancasila Cukup Mengkhawatirkan

SENIN, 11 NOVEMBER 2019 | 15:44 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) mengungkapkan, bahwa cara pandang muslim di Indonesia terhadap Pancasila sebagai asas tunggal negara cukup mengkhawatirkan.

Demikian dikatakan oleh Kasubdit Propaganda BNPT Kolonel Sudjatmiko dalam Forum Discusion Group (FGD) Divisi Humas Polri bertajuk “Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme” di Gedung Tribrata, Jakarta Selatan, Senin (11/11).

“Ada penelitian bersama Alvara. Bahwa tipologi kita dalam memandang pancasila ternyata berbeda-beda,” ujarnya.

Sudjatmiko memaparkan, ada tiga tipologi muslim di Indonesia tentang cara pandang tentang Pancasila, yakni nasionalis orianted sebesar 39,43 persen, mereka berpendapat bahwa Pancasila tidak bertentangan dengan agama Islam dalam bermasyarakat harus memperhatikan norma dan adat yang berlaku.

Kemudian, ada 47 persen kelompok tengah yaitu nasionalis religius yang memandang bahwa Islam adalah agama yang cinta damai dan inklusif, kemudian kelompok nasionalis religius ini juga mendukung Perda syariah diterapkan di Indonesia.

Lalu sebesar 18,10 persen adalah kelompok religius oriented, yang memiliki cara pandang kekerasan diperlukan untuk menegakan amar ma'ruf nahi munkar. Selain itu mereke menginginkan pemimpin dari tingkat lurah hingga Presiden harus seorang muslim.

“Dan kelompok ini cenderung setuju dengan konsep khilafah ,jika kelompok tengah nasionalis religius yang 47 persen ketarik kelompok religius oriented ini yang mengkhawatirkan,” papar Sudjatmiko.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya