Berita

Sandiaga Salahuddin Uno (kiri)/RMOL

Nusantara

Polemik Lem Aibon, Sandiaga: Jangan Serang Pak Anies, Tapi Perbaiki Sistemnya

JUMAT, 08 NOVEMBER 2019 | 13:39 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Masyarakat diminta tak menyerang Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan secara personal dalam mengkritik Kebijakan Umum Anggaran - Prioritas Plafon Anggaran Sementara DKI Jakarta 2020 yang belakangan menuai polemik.

Hal itu disampaikan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno. Menurutnya, memberi kritik baik untuk pembangunan, melainkan harus konstruktif mengarah ke sistem yang dipermasalahkan.

"Menurut saya diskursus publik soal anggaran itu penting. Tapi jangan personal, jangan nyerang Pak Anies pribadinya, perbaiki sistemnya," kata Sandi usai mengisi seminar di kawasan JIExpo Hall C2, Kemayoran, Jakarta, Jumat (8/11).

Semasa menjabat Wagub DKI, Sandi memang menekankan pentingnya transparansi anggaran, salah satunya melalui Jakarta Smart City (JSC). Berkaca dari pengalamannya pula, ia tak bisa mengecek rincian poin-poin anggaran satu persatu lantaran jumlah kegiatannya mencapai ribuan.

"Saat itu saya bilang, puluhan ribu kegiatan enggak akan mungkin kelihatan karena hanya ditugaskan beberapa SKPD untuk menyisir. Tapi kalau kita kerja bersama dalam kolaborasi dan ada partisipasi masyarakat, ini kan positif menurut saya," demikian Sandi.

Di sisi lain, Gubernur Anies menysinyalir adanya item seperti pengadaan lem merek Aica Aibon sebesar Rp 82 miliar, bolpoin senilai Rp 123 miliar, dan beberapa lainnya akibat human error dan kekeliruan proses e-budgetting pada saat merancang Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS).

Ia pun menegaskan akan memperbaiki sistem e-budgeting yang dahulu pernah dipakai era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Aplikasi selalu mengalami perkembangan, jadi ya normal saja. Jadi bukan mengganti, tapi upgrade. Kalau ganti kan kesannya meniadakan, tapi meng-upgrade saja sehingga sistemnya smart," kata Anies.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya