Berita

Anggota Komisi IX DPR, Rbka Tjiptaning/RMOL

Politik

BPJS Kesehatan Uraikan Jumlah Penerima Bantuan, Ribka Tjiptaning: Orang Miskin Versi Siapa?

RABU, 06 NOVEMBER 2019 | 14:27 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Rapat antara Komisi IX DPR RI bersama dengan Kemenkes dan BPJS Kesehatan kembali dilanjutkan hari ini.

Dalam pemaparannya di depan anggota DPR, Dirut BPJS Kesehatan, Fachmi Idris menitikberatkan soal data mengenai warga miskin di Indonesia penerima BPJS.

Dijelaskan, pemerintah saat ini menanggung 135 juta orang untuk penerima bantuan iuran (PBI). Per Maret 2019, BPJS merinci ada sekitar 25,14 juta orang miskin atau 9,41 persen dari total penduduk Indonesia.

Namun demikian, Anggota Komisi IX DPR RI, Ribka Tjiptaning tak sependapat dengan BPJS Kesehatan yang kerap menunjukkan angka-angka kemiskinan di tengah adanya masyarakat yang belum tercover BPJS Kesehatan.

“Sekarang ini kan yang ditunggu masyarakat itu bukan sekadar data sekian-sekian. Saya kurang sepakat kalau bermain data. Dari dulu komentarku sama, data orang miskin versi siapa?” ungkap Ribka saat ditemui usai rapat dengar pendapat dengan BPJS Kesehatan di ruang komisi IX Gedung Nusantara I, Kompleks DPR RI, Senayan, Rabu (6/11).

Berdasarkan pengalaman, lanjutnya, data warga miskin di Indonesia kerap berbeda antarinstitusi, seperti BKKBN, BPS dan juga Pemerintah Daerah.

“Kalau aku sih seharusnya (menentukan warga miskin) sesuai dengan UUD 45, Pancasila, UU Kesehatan, sumpah hipokrates sumpah dokter, udahlah semua warga negara Indonesia itu perintah konstitusi (menjadi) tanggung jawab negara,” ucap politisi PDIP ini.

Sehingga, kata Ribka, tidak perlu ada lagi BPJS lantaran semua warga negara mendapatkan hak yang sama di mata hukum untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak.

“Soal kita mau pake apa enggak kayak saya nih saya anggota DPR lagi dijamin DPR kesehatanku, ya enggak aku pake hak warga negara nih tapi ketika suatu saat saya udah enggak jadi anggota DPR aku pake itu lho bentuk gotong royong gitu,” tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya