Berita

Foto: RMOL

Dunia

Kaki Basah Dan Kaki Kering, Jose Marti Dan Elian Gonzales

RABU, 06 NOVEMBER 2019 | 08:22 WIB | OLEH: DR. TEGUH SANTOSA

JOSE Marti dan Elian Gonzales hidup di masa yang berbeda. Mereka terpisah 140 tahun.

Lahir di Havana pada 1853 Jose Julian Marti Perez dikenal sebagai wartawan, penyair, filsuf, dan politisi. Ia kemudian menjadi simbol kebangkitan kebangsaan Kuba.

Jose Marti menggalang persatuan rakyat Kuba yang hidup terjajah selama ratusan tahun sejak penjelajah Spanyol Christopher Columbus dan kawan-kawannya menjejakkan kaki di Holguin pada 1492.


Pada tahun 1892 Jose Marti mendirikan Partai Revolusioner Kuba. Ia terjun langsung memimpin perang kemerdekaan Kuba melawan Spanyol, dan tewas dalam pertempuran di Dos Rios, Santiago de Cuba, tahun 1895.

Seperti Simon Bolivar di abad sebelumnya, Jose Marti juga menginspirasi gerakan kemerdekaan banyak negara lain di Amerika Latin dan Karibia.

Sementara Elian Gonzales lahir di Cardenas, Provinsi Matanzar, tahun 1993. Kedua orang tuanya bercerai. Di tahun 1999 Elian ikut sang Ibu, Elizabeth Brotons Rodríguez, menyeberang ke AS menggunakan kapal laut.

Di tengah perjalanan, malang tak dapat ditolak, kapal yang mereka tumpangi karam. Sang Ibu tenggelam. Adapun Elian diselamatkan penjaga pantai AS.

Awalnya, Dinas Imigrasi dan Naturalisasi AS (INS) menyerahkan Elian kepada kerabatnya yang tinggal di Miami, Florida.

Pemerintah Kuba bersikeras meminta agar Elian dikembalikan kepada ayahnya, Juan Miguel González Quintana, di Kuba.

Setelah perdebatan intens, akhirnya pemerintah AS, dalam hal ini Kejaksaan Agung AS, setahun kemudian mengembalikan Elian ke Kuba.

***

Imigran dari Kuba ke AS menjadi salah satu isu penting yang mewarnai panas-dingin hubungan kedua negara.

Setelah Revolusi 1959 banyak warga Kuba melarikan diri ke wilayah AS yang hanya sepelemparan batu. Di tahun 1966 Presiden Lyndon Johnson di AS menandatangani UU yang mengatur soal imigran Kuba.

Menurut UU ini, warga Kuba yang tertangkap di perairan antara kedua negara akan dikembalikan ke Kuba atau ke negara ketiga.

Sementara warga Kuba yang tiba di daratan AS tanpa tertangkap oleh aparat penegak hukum AS dan mengajukan permohonan suaka akan mendapatkan status permanent resident setahun setelahnya.

Kebijakan yang dikenal dengan istilah wet foot and dry foot atau kaki basah dan kaki kering ini menjadi semacam undangan atau dorongan bagi warga Kuba untuk meninggalkan negara mereka.

Sejauh ini tidak ditemukan catatan pasti, namun sejumlah laporan menyebutkan tidak sedikit warga Kuba yang mengalami kecelakaan di Selat Florida dalam upaya mencapai daratan AS yang hanya sekitar 165 kilometer dari tanah kelahiran mereka.

***

Untuk mengenang peristiwa yang dialami Elian Gonzales, pemerintah Kuba mendirikan patung perunggu Jose Marti memeluk seorang anak kecil yang menggambarkan Elian Gonzales.

Tangan kiri Jose Marti menunjuk ke arah Kedubes AS yang saat peristiwa itu terjadi masih berstatus sebagai Kantor Seksi Kepentingan (Interest Section) di bawah perlindungan Kedubes Swis.

Kawasan tempat patung itu didirikan diberi nama Tribun Anti-Imperialisme Jose Marti, berada di sisi Malecon, kawasan tepi laut Havana, memanjang dari persimpangan Calle 11 (ujung barat) hingga Calle 15 (ujung timur).

Tribun Anti-Imperialisme dibuka di bulan April 2000, dua bulan sebelum Alian Gonzales kembali ke pelukan Jose Marti.

Termasuk di dalam tribun ini adalah sebuah lapangan yang diberi nama Monte de la Banderas, yang berada persis di depan Kedubes AS. Di tempat itu pemerintah Kuba pernah mendirikan 138 tiang bendera.

Di tahun 2006, pemerintah George Bush Jr. membuat geram pemerintah Kuba karena memasang stiker digital di sepanjang lantai lima Kantor Seksi Kepentingan AS yang menampilkan pernyataan-pernyataan yang menyudutkan Kuba.

Sebagai protes pemerintah Kuba mengibarkan 73 bendera hitam dengan bintang putih di bagian tengah.

Angka 73 melambangkan jumlah korban dalam peristiwa pemboman pesawat Cubana 455 yang terbang dari Barbados menuju Jamaika di tahun 1976. Central Intelligence Agency (CIA), dinas rahasia AS, dinilai sebagai dalang di balik serangan terorism itu.

Tahun 2009, pemerintahan baru di AS yang dipimpin Barack Obama memerintahkan agar stiker berita itu diturunkan. Sebagai balasan, pemerintah Kuba hanya mengibarkan satu bendera Kuba di Monte de la Banderas.

Di bulan Agustus 2015, Kedubes AS yang ditutup sejak Revolusi 1959 pun kembali dibuka.

Tadi pagi saya menyempatkan diri menikmati sinar mentari pagi dengan berjalan kaki di sepanjang Malecon, dari belakang Hotel Nacional hingga ke Kantor Polisi Kuba yang berada persis di belakang Kedubes AS.

Hutan tiang bendera di depan Kedubes AS sudah sejak 2015 lalu diratakan. Pemerintah Kuba tampaknya sedang mempersiapkan semacam plaza baru di kawasan itu. Beberapa alat berat sedang bekerja memadatkan bagian pondasi.

Tak banyak diplomat dan staf yang berkantor di Kedubes AS kini. Pada tahun 2017 lalu pemerintah Donald Trump menuding Kuba melakukan serangan suara sonik ke Kedubes AS dan merusak sistem kerja otak diplomat AS.

“Serangan sonik” yang misterius itu pun dijadikan sebagai pre-text bagi pemerintah AS untuk kembali menekan Kuba lewat sanksi ekonomi, terutama larangan suplai minyak ke Kuba.

Karena suplai bahan bakar minyak yang tersendat, kini antrean panjang mobil dan sepeda motor di stasiun pengisian bahan bakar menjadi pemandangan yang kembali dapat dengan mudah disaksikan di Havana.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya