Berita

Jubir KPK Febri Diansyah/RMOL

Hukum

KPK Serahkan Empat Tersangka Penyuap Bupati Bengkayang Ke Jaksa Penuntut Umum

JUMAT, 01 NOVEMBER 2019 | 23:57 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melimpahkan berkas perkara tahap dua terhadap empat tersangka kasus dugaan penyuap Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot ke Jaksa Penuntut Umum, Jumat (1/11).

Keempat tersangka yang dimaksud ialah Rodi, Yosef, Nelly Margaretha, dan Bun Si Fat. Keempatnya merupakan tersangka dari unsur swasta.

"Jadi penyidikan untuk empat orang ini sudah selesai tadi penyidik sudah menyerahkan tersangka, berkas perkara dan barang bukti ke Penuntut Umum," ucap Jurubicara KPK, Febri Diansyah kepada wartawan di Gedung KPK, Jakarta Selatan pada Jumat (1/11) malam.


Nantinya kata Febri, keempat tersangka tersebut akan menjalani persidangan di Pontianak. Selain itu, dari keempat tersebut penyidik KPK telah memeriksa sebanyak 100 orang saksi.

"Selama penyidik ini ada sekitar 100 saksi yang kami periksa baik di Jakarta ataupun di Pontianak," kata Febri.

Saksi yang telah diperiksa dari berbagai unsur, diantaranya Wakil Bupati Bengkayang, Sekretaris Daerah Bengkayang, Kepala BPKAD Bengkayang, Sekretaris Dinas PU Bengkayang, Kepala Sekolah, Wiraswasta dan Ibu Rumah Tangga.

Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan sebanyak tujuh orang sebagai tersangka. Diantaranya Suryadman Gidot, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bengkayang, Aleksius Turut dan lima orang dari unsur swasta yakni Rodi, Yosef, Nelly Margaretha, Bun Si Fat, dan Pandus.

Kelima tersangka dari unsur swasta diduga kuat memberikan suap terhadap Suryadman karena telah memberikan penunjukan anggaran langsung tambahan APBD-Perubahan 2019 kepada Dinas PUPR senilai Rp 7,5 miliar dan Dinas Pendidikan senilai Rp 6 miliar.

Suap tersebut diberikan kelima tersangka dari unsur swasta sebagai setoran awal dengan rincian Bun Si Fat sebesar Rp 120 juta, Pandus, Yosef, dan Rodi sebesar Rp 160 juta serta dari Nelly Margaretha sebesar Rp 60 juta.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya