Presiden Joko Widodo/Net
Presiden Joko Widodo/Net
IDE Jokowi agar mengubah istilah dari radikalisme menjadi manipulator agama sepertinya ide brilian, tetapi sebenarnya tidak. Itu ide yang enteng-enteng saja. Bahkan bisa berkonotasi lain dan dapat menembak sana-sini. Gagasannya adalah tentu si radikal itu telah melakukan manipulasi agama. Beragama dengan tidak benar.
Dalam Al Quran yang mendekati pemaknaan, manipulasi agama adalah yang tertuang dalam Surat Al Maa'uun. Di sana terinci kriteria "pendusta agama" atau "manipulator agama". Surat ini biasa dikaitkan dengan gerakan Muhammadiyah yang selalu mengingatkan bahwa beragama mesti konsisten di dalam praktik. Tidak cukup baca dan hafal saja. Kiai Ahmad Dahlan yang mengajarkan konsistensi amaliyah QS Al Maa'uun ini sehingga nantinya menjadi panti, sekolah, rumah sakit hingga perguruan tinggi.
Manipulator agama adalah mereka yang "menghardik anak yatim", "tidak menyantuni orang miskin", "salatnya celaka" serta "tidak berzakat atau membantu".
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Senin, 08 Desember 2025 | 19:12
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00
Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03
Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02
UPDATE
Senin, 15 Desember 2025 | 16:13
Senin, 15 Desember 2025 | 15:55
Senin, 15 Desember 2025 | 15:48
Senin, 15 Desember 2025 | 15:41
Senin, 15 Desember 2025 | 15:39
Senin, 15 Desember 2025 | 15:29
Senin, 15 Desember 2025 | 15:19
Senin, 15 Desember 2025 | 15:12
Senin, 15 Desember 2025 | 14:54
Senin, 15 Desember 2025 | 14:43