Berita

Massa aksi dari karyawan PT Palma Satu/RMOL

Hukum

Hujan-hujanan, Puluhan Karyawan Palma Satu Minta KPK Buka Rekening Perusahaan

JUMAT, 01 NOVEMBER 2019 | 15:33 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Puluhan karyawan PT Palma Satu rela hujan-hujanan sambil menyuarakan aspirasi untuk menuntut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka blokir rekening PT Palma Satu agar para karyawan bisa menerima gaji.

Puluhan karyawan yang mengatasnamakan karyawan PT Palma Satu melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (1/11).

Koordinator aksi, Abraham meminta agar KPK membuka pemblokiran rekening Palma Satu agar karyawan bisa menerima uang gaji.


"Karena kalau tidak dibuka, karyawan tidak bisa gajian, cari beras tidak bisa diberikan dan perusahaan bisa berhenti operasional sehingga timbul PHK 1.100 karyawan dan banyak pengangguran," ucap Abraham dari atas mobil komando.

Tidak hanya itu, KPK juga dinilai telah tebang pilih dan mendiskriminasi Palma Satu dengan menetapkan Palma Satu sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi.

"Mengenai kawasan hutan ada ratusan perusahaan kebun sawit yang berada dalam kawasan hutan tetapi kenapa hanya PT Palma Satu yang diproses, sedangkan yang lainnya tidak diproses hukum oleh KPK," teriaknya.

Karena itu, lanjut Abraham, akibat pemblokiran rekening tersebut membuat karyawan sengsara karena tidak menerima upah kerja.

"Kami di sini berjuang dan menuntut agar KPK membuka rekening PT Palma Satu. Kasihan gaji kami untuk menghidupi keluarganya, anak istrinya," katanya.

Puluhan karyawan Palma Satu tersebut juga telah melakukan aksi serupa di depan Gedung KPK, Kamis kemarin (31/10).

KPK menetapkan PT Palma Satu sebagai tersangka korporasi dalam pengembangan kasus suap yang membelit mantan Gubernur Riau Annas Maamun.

Selain Palma Satu, dalam kasus ini KPK juga terjerat Legal Manager PT Duta Palma Group tahun 2014 Suheri Terta dan pemilik PT Darmex Group atau PT Duta Palma Surya Darmadi.

Keduanya diduga terlibat dalam kasus suap terkait pengajuan revisi alih fungsi hutan di Provinsi Riau pada Kementerian Kehutanan tahun 2014.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ajukan Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:05

Prabowo Diminta Ambil Alih Perpol 10/2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:00

BNPB Kebut Penanganan Bencana di Pedalaman Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:32

Tren Mantan Pejabat Digugat Cerai

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:09

KPID DKI Dituntut Kontrol Mental dan Akhlak Penonton Televisi

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:01

Periksa Pohon Rawan Tumbang

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:40

Dua Oknum Polisi Pengeroyok Mata Elang Dipecat, Empat Demosi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:13

Andi Azwan Cs Diusir dalam Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:01

Walikota Jakbar Iin Mutmainnah Pernah Jadi SPG

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:31

Ini Tanggapan Direktur PT SRM soal 15 WN China Serang Prajurit TNI

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:09

Selengkapnya