Berita

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh/RMOL

Politik

Surya Paloh: Lagi Enak-enaknya Di Pemerintahan, Untuk Apa Jadi Oposisi?

KAMIS, 31 OKTOBER 2019 | 15:45 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menekankan partainya akan tetap berada dalam pemerintahan Jokowi-Maruf.

Adapun tujuan Surya dan rombongan DPP Nasdem berkunjung dan bersilaturahmi ke Kantor PKS pada Rabu kemarin (30/10), adalah untuk menjalin komunikasi dan keakraban sesama intitusi partai politik.

Jadi, kunjungan itu jauh dari pembicaraan Nasdem akan mengikuti langkah PKS di barisan oposisi.


"Lagi enak-enaknya di pemerintahan, untuk apa jadi oposisi?" kata Surya dalam acara silaturahmi dengan pimpinan media jelang Kongres II Nasdem, di Kantor DPP Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (31/10).

Disebutkannya, antara Nasdem dengan Presiden Joko Widodo tidak ada masalah. Hubungan Nasdem dengan Jokowi sebagai Kepala Negara sangat baik.

Surya juga bercerita bagaimana hubungan Nasdem dengan Jokowi. Saat partai lain masih ada yang ragu dengan Jokowi di Pilpres 2014, Nasdem sudah memberikan stempel buat mantan Walikota Solo itu. Dukungan itu tanpa syarat.

"Saya pikir Nasdem boleh mengandalkan itu (hubungan baik dengan Jokowi). Dan sampai sekarang tidak ada gap gagasan politik antara Nasdem dengan kepala pemerintahan," ungkapnya.

Periode kedua Jokowi, tiga kader Nasdem dipercaya di kabinet. Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, Mentan Syahrul Yasin Limpo, dan Menkominfo Johnny G. Plate.

Kembali soal kunjungan ke PKS, Surya menjelaskan, sebagai sebuah bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketimuran, ekses menegangkan terkait pilpres, termasuk permasalahan bangsa akhir-akhir ini, semua itu terkadang tidak bisa diselesaikan dengan rapat formal dan sidang-sidang. Tapi dengan silaturahmi dan komunikasi yang cair.

"Jadi apa yang salah dengan parpol di luar pemerintahan? Tidak ada yang salah. Itu adalah keyakinan dan pilihan saudara-saudara kami di PKS. Sama seperti dengan parpol yang masuk ke pemerintahan, saudara-saudara kami di Gerindra. Tidak ada ada yang salah," ucapnya.

"Dan apa yang salah dengan Nasdem? Kami datang berkunjung dan berangkulan bersama-sama dengan saudara-saudara kami di PKS, saling menghormati dan menghargai di dalam dan di luar," ujar Surya menambahkan.

Masih menurut Surya, dia sudah merenung bahwa dia dan Nasdem tidak ada tampang menjadi oposisi. Jadi, Nasdem akan tetap di dalam pemerintahan Kabinet Indonesia Maju.

"Jadi jawaban kami (terkait kunjungan ke PKS), bagaimana penghormatan pada sesama institusi parpol. Karena dari sistem model demokrasi, posisi parpol super strategis. Tanpa bermaksud apa, kami menghormati saudara-saudara kami PKS di di luar pemerintahan, dan kami yakin saudara-saudara di PKS juga menghormati Nasdem di dalam pemerintahan," demikian Surya Paloh.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya