Berita

Foto:Net

Politik

Pembentukan Provinsi Papua Selatan Untuk Persempit Ruang Gerak Kelompok Separatis

SELASA, 29 OKTOBER 2019 | 18:26 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Rencana pemekaran Provinsi Papua Selatan yang telah disetujui oleh pemerintah pusat dinilai sebagai upaya meredam konflik vertikal yang kerap terjadi di Bumi Cenderawasih. Rencana itu dinilai baik untuk stabilitas keamanan atas rongrongan kelompok sparatis.

Begitu kata pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Selasa (29/10).

"Hal yang baik jika terjadi pemekaran Provinsi Papua Selatan. Strategi yang bagus dari pemerintah untuk mengunci dan meminimalisir gerakan separatis Papua," kata Ujang.


Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini memandang perlu dilakukan pemekaran provinsi di Papua. Menurutnya, hal tersebut dapat mempersempit ruang gerak kelompok sparatis.

"Karena jika Papua ada tiga sampai empat provinsi, maka akan memperkecil ruang gerak mereka. Karena basisnya bukan lagi Papua yang satu. Tapi akan ada provinsi lain," tuturnya.

Kendati begitu, masih ada pekerjaan rumah (PR) yang baru bagi pemerintah pusat terkait pemekaran provinsi baru ini. Terutama, pemerintah harus bisa menyejahterajakan warga di Provinsi Papua Selatan itu sendiri.   

"Negatifnya pemerintah provinsi baru belum tentu bisa mensejahterkan warganya," ujarnya.

Secara keseluruhan, rentetan peristiwa yang terjadi belakangan di tanah Papua seperti Wamena, Manokwari dan sekitarnya itu tidak bisa dilepaskan dengan rencana pemekaran Papua Selatan.

"Ya (buntut kekisruhan di Wamena, Manokwari dan sekitarnya)," demikian Ujang.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya