Berita

Asap Karhutla/Ist

Nusantara

Bencana Asap Belum Berakhir, Udara Bandara Mahmud Badaruddin Palembang Berstatus Bahaya

SENIN, 28 OKTOBER 2019 | 10:06 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Berdasarkan citra satelit Himawari oleh BMKG, Minggu (27/10) pukul 16.00 WIB, asap masih terdeteksi di sejumlah wilayah di perbatasan Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Lampung.

Pun demikian dengan pantauan titik panas citra satelit MODIS oleh LAPAN. Ditunjukan, ada 2 titik panas di Jambi, 59 titik panas di Sumatera Selatan, 10 titik panas di Lampung, 2 titik panas di Kalimantan Barat, 11 titik panas di Kalimantan Tengah dan 46 titik panas di Kalimantan Selatan. Sedangkan di Riau tak terpantau titik panas.

"Arah angin yang menuju barat laut pun menyebabkan asap Karhutla di sekitar wilayah Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan menyebar menuju ke Kota Palembang dan ke Jambi dan sekitarnya dan memengaruhi kualitas udara," jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo dalam keterangannya.

Dilaporkan, kualitas udara di Bandara Mahmud Badaruddin II Palembang pada kondisi berbaya (221,4) dan Bandara Sultan Taha Jambi pada kondisi tidak sehat (48,5), sedangkan di Bandara Pekanbaru kualitas udara pada tingkat sedang (18,9).

"Di Kalimantan, Karhutla menyebabkan asap mengarah ke Kota Palangkaraya sehingga kualitas udara pada tingkat tidak sehat (36), di Kalsel kualitas udara pada tingkat sedang (17) dan di Kalbar pada tingkat sehat (8)," sambungnya.

Untuk saat ini, pemadaman di enam provinsi prioritas tetap dilanjutkan, yaitu dengan mengerahkan satgas darat untuk patroli, sosialisasi dan pemadaman, satgas udara dengan mengerahkan 50 pesawat yaitu 36 heli water bombing, 10 heli patroli dan 4 pesawat TMC.

Hingga saat ini, sudah 395.115.650 liter air ditumpahkan oleh helikopter water bombing, dan 273.216 kg garam NaCl untuk operasi TMC.

Kondisi kemarau panjang juga menyebabkan kekeringan di beberapa gunung di Jawa dan NTB dan menyebabkan Karhutla di beberapa tempat, yaitu Gunung Cikuray, Jabar; Gunung Ungaran, Jateng; Gunung Sumbing, Jateng; Gunung Arjuno, Jatim; Gunung Ringgit, Jatim; dan Gunung Rinjani, NTB.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya