Berita

Iswar Aminudin bantah jadi makelar tanah/RMOLJateng

Nusantara

Dituding Jadi Makelar Tanah, Begini Pembelaan Sekda Kota Semarang

JUMAT, 25 OKTOBER 2019 | 16:14 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kasus dugaan mafia tanah warga Mangkang Kulon yang menyeret nama Sekda Kota Semarang Iswar Aminudin hingga saat ini belum ada kejelasan.

Awalnya, warga yang menjadi korban coba mempertanyakan kasus jual beli tanah kepada Iswar Aminudin, namun tidak mendapatkan solusi. Sehingga mereka menuduh Sekda Kota Semarang itu menjadi makelar dalam kasus tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Iswar Aminudin membantah tudingan telah menjadi perantara alias makelar.

"Sebagai orang pemerintahan, ketika ada investor yang akan masuk ke Semarang, saya fasilitasi. Hanya sebatas itu, setelah mereka ketemu dan terjadi transaksi, tugas saya selesai," ujar Iswar Aminudin, Jumat (25/10), dikutip Kantor Berita RMOLJateng.

Lebih lanjut Iswar menegaskan, saat itu dirinya hanya mengantarkan calon investor ke lokasi tanah yang akan dibangun dan mempertemukan perantara warga dengan perantara orang perusahaan.

"Setelah itu mereka adakan pertemuan-pertemuan, saya juga tidak ikut. Tapi ketika ada masalah kok saya digeret-geret, kan nggak pas," tegasnya.

Menurut Iswar, ia sendiri tidak pernah melihat peta bidang-bidang tanah yang dijual ke perusahaan. "Saya sama sekali tidak pernah ketemu dengan para petani, hanya dengan Pak Aziz itupun setelah transaksi berjalan," tegasnya lagi.

Jadi, transaksinya seperti apa, harganya berapa Iswar mengaku tidak tahu menahu. Karena setelah mereka sudah bisa berjalan sendiri, Iswar melepaskan.

"Saya ngomong ke mereka, sudah bisa berjalan sendiri, Gopal perwakilan perusahaan juga sudah kenal dengan para petani. Apa yang terjadi setelah itu saya tidak tahu," ujarnya.

Namun seiring berjalannya waktu, ada masalah dalam transaksi. Para petani tidak bisa komunikasi dengan perusahaan, terjadi wanprestasi.

"Ya keliru kalau saya yang dikejar, bukan berarti tidak mau tanggung jawab, tapi saya tidak pernah komunikasi dengan mereka," ujarnya.

Disinggung soal tanda tangan di ikatan jual beli, Iswar mengakui. Iswar mau tanda tangan sebagai saksi karena saat itu baru pembayaran DP.

"Memang saya tanda tangan surat ikatan jual beli tapi itu belum notaris, itu perjanjian di bawah tangan karena baru uang muka. Tapi saat tanda tangan saya ngomong ke mereka untuk ditindaklanjuti ke kelurahan dan notaris," terangnya.

Sebagai solusi lanjut Iswar, sesuai dengan arahan Walikota Semarang Hendrar Prihadi, kalau transaksi diteruskan, perusahaan untuk segera membayar. Kalau dibatalkan uang dikembalikan.

"Saya sudah kontak-kontakan dengan perusahaan melalui Pak Wira. Mereka siap membayar jika kelengkapannya sudah dilakukan dan saya juga sudah tegaskan ke perusahaan, segera selesaikan, jangan sampai ada yang dirugikan," tandasnya.

Sementara itu Najib, salah seorang petani yang merasa jadi korban menegaskan kalau perusahaan sudah tidak punya itikad baik.

"Katanya Maret dilunasi, sampai Oktober tidak ada pelunasan. Kalau kita mau saklek, secara hukum transaksi sudah batal karena wanprestasi, tapi kita ingin kejelasan. Kalau perusahaan jadi membeli kapan pembayarannya, kalau nggak jadi ya batal, kan selesai," tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya