Berita

Direktur Eksekutif Koalisi NGO HAM Aceh, Zulfikar Muhammad/RMOL

Nusantara

Dianggap Rasial, Koalisi NGO HAM Aceh Tuntut Google Minta Maaf

RABU, 23 OKTOBER 2019 | 02:48 WIB | LAPORAN: AZHARI USMAN

Meski perusahaan mesin pencarian asal Amerika Serikat, Google telah memperbaiki simtem layanan Google Translate, Koalisi NGO HAM Aceh akan tetap malakukan somasi dan menuntut perusahaan internet tersebut meminta maaf karena dinilai telah menebar kebencian dan diskriminasi rasial dalam menerjemahkan frasa 'Aceh'.

Beberapa waktu lalu, hasil Google Translate dari bahasa jawa ke Indonesia menyebutkan 'anak melayu' sebagai ‘bajingan’ dan ‘wong melayu’ sebagai ‘orang-orang curang’. Namun belakangan Google telah memperbaiki layanan tersebut.

Surat somasi terhadap Google dilayangkan Koalisi NGO HAM Aceh pada kantor pusat Google LLCC di USA agar secepatnya meminta maaf atas prilaku yang dianggap disengaja.

“Jika dalam waktu tujuh hari tidak ada respons, maka akan dibawa pada ranah hukum yang sesuai dengan hukum Indonesia,” tegas Direktur Eksekutif Koalisi NGO HAM Aceh, Zulfikar Muhammad pada awak media di Banda Aceh, Selasa (22/10).

Menurut Zulfikar, pembiaran yang dilakukan pihak Google menerjemahkan frasa Aceh dengan kata-kata rasis dari bahasa jawa ke dalam bahasa Indonesia bisa membahayakan kerukunan antarsuku di Indonesia.

Penyebaran kebencian terhadap suku Aceh dan Melayu merupakan perusakan tatanan bahasa daerah dan berakibat pada keresahan publik dan membuka ruang konflik horizontal atas keberagaman suku di Indonesia.

Itu sebabnya, Koalisi NGO HAM Aceh menuntut agar kantor pusat Google LLCC di USA membuka, melacak dan memberikan data kontributor pembuat terjemahan yang mengandung diskriminasi rasial agar dapat diselesaikan secara hukum berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Selanjutnya, dia meminta pihak Google baik kantor pusat Google LLC maupun kantor perwakilan di Indonesia agar meminta maaf secara terbuka dan resmi melalui media massa cetak, elektronik, dan daring di 34 Provinsi di Indonesia.

Lalu, memberikan jaminan dan memastikan untuk tidak lagi terulang kejadian serupa dalam layanan Google Translate, khususnya terhadap masyarakat Aceh, Melayu, dan kepada bangsa-bangsa lain di dunia pada umumnya.

“Surat peringatan ini kami sampaikan untuk menuntut pertanggungjawaban Google dan memberikan solusi penyelesaian permasalahan, dan diharapkan dalam jangka waktu paling lama tujuh hari setelah surat ini disampaikan kepada pihak Google agar dapat memenuhi tuntutan kami tersebut di atas,” tegas Zulfikar Muhammad.

Surat somasi juga ditembuskan kepada Presiden Republik Indonesia di Jakarta dan 15 lembaga resmi negara di Jakarta dan Aceh.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Kepala Daerah Tidak Ikut Retret: Petugas Partai atau Petugas Rakyat, Jangan Ada Negara Dalam Negara

Minggu, 23 Februari 2025 | 01:27

Ketua DPRA Tuding SK Plt Sekda Permainan Wagub dan Bendahara Gerindra Aceh

Minggu, 23 Februari 2025 | 01:01

Tumbang di Kandang, Arsenal Gagal Dekati Liverpool

Minggu, 23 Februari 2025 | 00:43

KPK Harus Proses Kasus Dugaan Korupsi Jokowi dan Keluarga, Jangan Dipetieskan

Minggu, 23 Februari 2025 | 00:23

Iwakum: Pelaku Doxing terhadap Wartawan Bisa Dijerat Pidana

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:59

Langkah Bupati Brebes Ikut Retret ke Magelang Tuai Apresiasi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:54

Tak Hanya Langka, Isi Gas LPG 3 Kg di Pagar Alam Diduga Dikurangi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:42

Dari #KaburAjaDulu hingga #IndonesiaGelap: Belajar dari Bangladesh

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:21

Wartawan Jaksel Pererat Solidaritas Lewat Olahraga

Sabtu, 22 Februari 2025 | 22:58

PLN dan Wuling Siapkan Layanan Home Charging Praktis dan Cepat, Hanya 7 Hari

Sabtu, 22 Februari 2025 | 22:34

Selengkapnya