Berita

Luhut Binsar Panjaitan/Net

Politik

Konflik Kepentingan Terlalu Besar, Lebih Baik Luhut Enggak Usah Masuk Kabinet Lagi

SELASA, 22 OKTOBER 2019 | 00:27 WIB | LAPORAN: AMAL TAUFIK

Presiden Joko Widodo di periode kedua harus memilih menteri yang bebas dari kepentingan pribadi, apalagi pada posisi di bidang strategis dan berkaitan dengan hajat hidup rakyat Indonesia.

Beberapa menteri yang disebut tidak layak sudah disuarakan oleh berbagai kalangan. Salah satu mantan menteri Jokowi yang seharusnya tidak dipilih adalah Luhut Binsar Panjaitan (LBP).

Analis ekonomi politik, Kusfiardi menyatakan, sebaiknya Jokowi tidak memilih LBP sebagai menteri Kabinet Kerja II. Menurutnya, LBP memiliki konflik kepentingan yang terlalu tinggi dan sangat rentan mengorbankan kebijakan pemerintahan hanya untuk kepentingan bisnisnya semata.

"Luhut jadi pensiunan yang baik ajalah. Enggak usah ikut-ikutan lagi. Karena conflict of interest-nya terlalu besar. Punya tambang, bisnis ini bisnis itu. Kalau di kabinet akan susah, masa kebijakan di pemerintahan harus dikorbankan demi kepentingan pribadi," ujar Kusfiardi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (21/10).

Pendiri FINE Institute ini melanjutkan, jika LBP adalah sosok negarawan, maka ketika Jokowi meminta dia masuk di kabinet sudah seharusnya menolak. Kusfiardi meminta mantan Menko Kemaritiman itu fokus mengurusi bisnis dan menikmati masa tuanya.

"Jadi kalau Luhut jenderal nasionalis yang baik, mundur sajalah. Istirahat di rumah main sama anak cucu di rumah, urus bisnis yang baik. Enggak usah ngrecokin negara," pungkasnya.

Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

KPK Kembali Panggil Pramugari Tamara Anggraeny

Kamis, 13 Maret 2025 | 13:52

Ekonom: Hary Tanoe Keliru Bedakan NCD dan ZCB

Kamis, 13 Maret 2025 | 19:53

UPDATE

Loyalis Jokowi, Jeffrie Geovanie Sangat Tidak Layak Gantikan Menteri BUMN Erick Thohir

Sabtu, 15 Maret 2025 | 11:22

Rapor IHSG Sepekan Lesu, Kapitaliasi Pasar Anjlok Rp215 Triliun

Sabtu, 15 Maret 2025 | 11:07

DJP: Pajak Ekonomi Digital Capai Rp33,56 Triliun hingga Akhir Februari 2025

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:47

Kualitas Hilirisasi Ciptakan Lapangan Kerja Lebih Luas

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:44

Pengacara Klaim Duterte Diculik karena Dendam Politik

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:19

Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Usai Cetak Rekor Tertinggi

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:08

Menko Airlangga Ajak Pengusaha Gotong Royong

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:48

Fraksi PAN Salurkan 3.000 Paket Sembako untuk Rakyat

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:47

Universitas Columbia Cabut Gelar Akademik 22 Mahasiswa

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:34

Tanggapi Usulan Menhub, Kadin: Tidak Semua Usaha Bisa Terapkan WFA Saat Mudik

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:13

Selengkapnya