Berita

Jokowi (kanan) saat disumpah di acara pelantikan presiden/Net

Publika

Mewujudkan Mimpi Emas Jokowi

MINGGU, 20 OKTOBER 2019 | 21:15 WIB | OLEH: DR. TEGUH SANTOSA

PRESIDEN Joko Widodo membuka pidato pelantikannya dengan sebuah mimpi: Indonesia maju pada 2045. Indikator kemajuan Indonesia yang dimimpikan itu, pertama pendapatan per kapita Rp 320 juta per tahun; kedua, PDB sebesar 7 triliun dolar AS; dan ketiga Indonesia masuk dalam kelompok G-5. Juga dimimpikan angka kemiskinan mendekati nol.

Tak ada salahnya bermimpi. Banyak hal besar diawali dengan mimpi.

Indonesia maju pun sudah dimimpikan berkali-kali. Sejak jaman penjajahan, dan berbuah kemerdekaan. Pemerintahan SBY di tahun 2007 juga merumuskan mimpi kemajuan Indonesia. Tahun yang dijadikan patokan adalah 2030, 15 tahun lebih awal dari mimpi yang disampaikan Jokowi barusan.


Dalam mimpi Indonesia maju 2030 di era SBY itu dibayangkan pendapatan per kapita rakyat Indonesia berlipat enam kali. Perusahaan-perusahaan Indonesia dibayangkan menjadi pemain papan atas dunia. Indonesia menjadi satu dari lima negara terkuat dunia.

Jadi, bermimpi itu biasa dan boleh-boleh saja.

Hal yang menentukan nilai sebuah mimpi adalah upaya mewujudkannya.

Terlepas dari kenyataan bahwa mimpi yang dibacakan Jokowi tadi adalah mimpi lama yang belum usang, setelah ini Jokowi perlu memperlihatkan pada rakyat keseriusannya mewujudkan mimpi itu.

Wajah tim ekonomi adalah ukuran paling sederhana, sekaligus yang paling menentukan.

Apabila wajah tim ekonomi yang diperlihatkan Jokowi adalah yang itu-itu saja, yang selama beberapa tahun belakangan ini menggunakan jurus pengetatan yang ditopang utang luar negeri, yang juga sempat diakui Jokowi gagal, maka tidak salah bila rakyat menyimpulkan mimpi dan upaya mewujudkan mimpi itu tidak nyambung.

Bagian penting berikutnya dalam pidato Jokowi itu adalah soal inovasi, soal terobosan. Ini bagus. Tentu kita semua sepakat hasil yang berbeda dan lebih baik hanya bisa dicapai dengan mempercayakan pekerjaan ekonomi pada tokoh yang memiliki kemampuan inovasi yang tinggi dan terbukti berhasil dengan sejumlah terobosan.

Wajah lama dan pendekatan lama di tengah lanskap ekonomi global yang semakin dinamis tidak membawa kita ke arah mimpi emas 2030 atau 2045.

Di sisi lain, bukan hanya Jokowi yang bermimpi. Prabowo yang dikalahkan Jokowi dalam Pilpres 2019 lalu dan bersedia membantunya dalam pemerintahan baru juga bermimpi. Narasi mimpi Prabowo terdengar lebih sederhana: pertumbuhan ekonomi double digit dalam lima tahun.

Mimpi ini sudah disampaikan Prabowo dalam pertemuan terakhir dengan Jokowi beberapa hari lalu. Prabowo punya jalan keluar dan menawarkannya kepada Jokowi.

Mimpi Prabowo ini terasa lebih realistis, dan nyambung dengan mimpi emas 2045.

Formasi tim ekonomi yang ditawarkan Prabowo rasanya punya kemampuan mewujudkan pertumbuhan ekonomi double digit dalam lima tahun. Yang juga berarti punya kemampuan menyelamatkan Indonesia dari turbulensi ekonomi global yang diperkirakan tidak lama pagi.

Penulis adalah pakar politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya