Berita

Kampanye militer Turki di Suriah/Net

Dunia

AS-Turki Satu Suara Untuk Gencaran Senjata Di Suriah, Ini Kesepakatannya

JUMAT, 18 OKTOBER 2019 | 07:15 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Amerika Serikat dan Turki berhasil menemukan kata sepakat untuk melakukan gencatan senjata di wilayah Suriah utara pada Kamis (17/10).

Hal itu dipastikan oleh Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence. Dia mengatakan bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan untuk mengakhiri serangan Turki delapan hari terhadap pasukan pimpinan Kurdi di wilayah tersebut.

Berbicara setelah pembicaraan dengan Erdogan di Ankara, Pence mengatakan bahwa di bawah kesepakatan itu semua operasi militer akan dihentikan untuk memungkinkan mundurnya milisi Kurdi YPG selama 120 jam.

Dia memastikan bahwa operasi militer Turki akan berakhir begitu penarikan mundur selesai.

"Hari ini Amerika Serikat dan Turki telah sepakat untuk gencatan senjata di Suriah," kata Pence dalam konferensi pers setelah empat jam pertemuan di istana kepresidenan di Ankara.

"Pihak Turki akan menghentikan Operasi Perdamaian Spring untuk memungkinkan penarikan pasukan YPG dari zona aman selama 120 jam," sambungnya seperti dimuat Channel News Asia.

"Semua operasi militer di bawah Operation Peace Spring akan dihentikan sementara, dan Operation Peace Spring akan dihentikan seluruhnya pada saat penyelesaian penarikan," tegas Pence.

Dia menambahkan bahwa pasukan Amerika Serikat di kawasan tersebut sudah mulai memfasilitasi pelepasan unit YPG yang aman.

Pence juga menekankan bahwa kesepakatan yang dicapai dengan Erdogan juga mengatur agar Turki tidak terlibat dalam operasi militer di kota Kobani yang berbatasan dengan Suriah.

Kesepakatan itu dicapai karena Amerika Serikat dan Turki telah berkomitmen untuk resolusi damai atas permintaan Ankara terkait pembentukan "zona aman" di Suriah utara dekat perbatasan Turki.

Pence menambahkan bahwa dia telah berbicara dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trumnp setelah pembicaraan itu dan Trump menyatakan terima kasih atas perjanjian gencatan senjata.

Diketahui bahwa kampanye militer terbaru Turki di Suriah telah menyebabkan 200.000 warga sipil angkat kaki serta memicu peringatan soal berkumpulnya kembali militan ISIS.

Kampanye militer itu dilakukan Turki setelah Trump menarik mundur pasukannya dari wilayah itu. Trump dituduh memberikan lampu hijau bagi Erdogan untuk melancarkan kampanye militer itu.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya