Berita

Museo E Cripta Dei Frati Cappuccini/Net

Jaya Suprana

Museo E Cripta Dei Frati Cappuccini

KAMIS, 17 OKTOBER 2019 | 10:44 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

KOTA Roma tersohor dengan atraksi wisata spektakular seperti Koloseum, Forum Romawi, Benteng Malaikat, Alun-Alun Navona, Tangga Spanyol, Basilika Santo Petrus, Pantheon, Air Mancur Trevi, dan lain sebagainya.

Museum dan Kripta
Namun mungkin tidak banyak yang tahu bahwa di Via Vittorio Veneto dekat Piazza Barberini, Roma, terdapat sebuah atraksi wisata istimewa di gereja Santa Maria della Concezione dengan sebuah lembaga Museo e Cripta dei Frati Cappuccini (Museum dan Kripta para romo Kapuzin).


Keistimewaan Museum dan Kripta para romo Kapuzin tersebut tampil pada beberapa ruangan yang dari lantai sampai ke langit-langit berhias dekorasi terbuat dari susunan tulang-belulang sekitar 4.000 (!) almarhum romo ordo Kapuzin yang wafat antara 1528 sampai dengan 1870. Meski suasana terkesan menegakkan bulu roma, namun museum dan kripta Roma itu memiliki makna keindahan dan kerohanian yang khas.

Mahakarya Seni Dekor
Para romo Kapuzin termasuk dalam kelompok ordo Fransiskan. Sekte keagamaan Katolik yang didirikan pada abad XVI dan memperoleh sebutan Kapuzin dari tutup kepala yang terkait dengan jubah yang mereka gunakan. Konon nama kopi cappuccino terkait dengan ordo Cappuchin.

Pada pertengahan abad XVII, biara Kapuzin dipindah dari gereja Santo Bonaventura ke Santa Maria della Concezione. Manajemen Vatikan menginstruksikan agar para romo Kapuzin membawa segenap sedikit harta benda mereka termasuk tulang-belulang para romo sejawat mereka yang telah meninggalkan dunia fana ke biara baru agar yang hidup bisa tetap bersama yang mati.

Adalah romo Michael dari Bergamo yang memiliki gagasan kreatif dan inovatif sekaligus horror untuk menata tulang belulang dan tengkorak para pendahulu sebagai mahakarya seni-dekor menghias ruangan-ruangan yang kini dapat dikunjungi para wisatawan sebagai Museum dan Kripta para romo Kapuzino di gereja Santa Maria della Concezione di Via Vittorio Veneto, Roma, Italia.

Penulis adalah pembelajar kebudayaan dunia.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya