Berita

Joko Widodo dituntut rombak seluruh jajaran di tim ekonomi kabinet jilid 1/Repro

Politik

Tim Ekonomi Jokowi Harus Diisi Orang Yang Bebas Dari Kepentingan Politik

SELASA, 15 OKTOBER 2019 | 11:28 WIB | LAPORAN: AMAL TAUFIK

Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama pemerintahan pertama Presiden Joko Widodo tak terlihat menggembirakan. Bahkan, kencederungannya mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir.

Kondisi ekonomi Indonesia saat ini banyak dianggap sebagai tanda kurang optimalnya kinerja tim ekonomi di kabinet Jokowi. Karena itu, menjelang pelantikan keduanya, Jokowi diingatkan untuk mengganti jajarannya yang mengurusi soal ekonomi ini.

Pengamat politik, Arif Nurul Imam, menilai tim ekonomi Jokowi memang perlu diganti.

"Iya perlu ganti, karena paket kebijakan ekonomi terbukti gagal menstimulus pertumbuhan ekonomi," katanya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (15/10).

Tim ekonomi Jokowi, lanjut Direktur IndoStrategi tersebut, lebih tepat diisi oleh profesional atau akademisi. Jangan lagi ada pihak yang punya kepentingan politik.

"Sektor ekonomi merupakan sektor strategis dan vital sehingga perlu diisi oleh orang yang superkompeten dan bebas dari kepentingan politik," tegasnya.

Diketahui, menurut data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2019 mencapai 5,05 persen. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 5,27 persen.

Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

KPK Kembali Panggil Pramugari Tamara Anggraeny

Kamis, 13 Maret 2025 | 13:52

Ekonom: Hary Tanoe Keliru Bedakan NCD dan ZCB

Kamis, 13 Maret 2025 | 19:53

UPDATE

Loyalis Jokowi, Jeffrie Geovanie Sangat Tidak Layak Gantikan Menteri BUMN Erick Thohir

Sabtu, 15 Maret 2025 | 11:22

Rapor IHSG Sepekan Lesu, Kapitaliasi Pasar Anjlok Rp215 Triliun

Sabtu, 15 Maret 2025 | 11:07

DJP: Pajak Ekonomi Digital Capai Rp33,56 Triliun hingga Akhir Februari 2025

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:47

Kualitas Hilirisasi Ciptakan Lapangan Kerja Lebih Luas

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:44

Pengacara Klaim Duterte Diculik karena Dendam Politik

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:19

Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Usai Cetak Rekor Tertinggi

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:08

Menko Airlangga Ajak Pengusaha Gotong Royong

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:48

Fraksi PAN Salurkan 3.000 Paket Sembako untuk Rakyat

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:47

Universitas Columbia Cabut Gelar Akademik 22 Mahasiswa

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:34

Tanggapi Usulan Menhub, Kadin: Tidak Semua Usaha Bisa Terapkan WFA Saat Mudik

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:13

Selengkapnya