Berita

Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KontraS) beberkan temuan terkait meninggalnya mahasiswa di Kendari/RMOL

Nusantara

Temuan KontraS: Yusuf, Mahasiswa Kendari Meninggal Karena Ditembak

SENIN, 14 OKTOBER 2019 | 20:25 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KontraS) melakukan pendalaman kasus kematian dua mahasiswa Halu Oleo Kendari, Sulawesi Tenggara, Muhammad Yusuf Kardawi dan La Randi. Hasilnya, Yusuf diduga meninggal karena tertembak.

Kepala Divisi Pembelaan HAM KontraS, Arif Nur Fikri mengatakan, hasil ini didapat setelah dia turun langsung ke Kendari. Di sana dia meminta keterangan lima orang saksi. Hal itu kemudian diperkuat dengan rekaman video yang ada.

"Hasil temuan awal, kami menduga 2 orang mahasiswa ini mengalami penembakan. Kalau kami menduga penembakan ini terjadi kepada almarhum Muhammad Yusuf Kardawi yang berada persis di samping kantor Disnaker," kata Arif di kantor KontraS, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Senin (14/10).

Arief menambahkan, dalam video terlihat ada seorang mahasiswa mendadak terjatuh di dekat kantor Disnaker. Menurut saksi, itu adalah Yusuf.

"Ketika ia (saksi) mau menolong, ia sempat diarahkan senjata api oleh orang yang diduga aparat kepolisian," ucap Arif.

Karena ditodong dengan senjata api laras pendek, saksi tersebut berusaha menghindar dengan berlari zigzag. Di saat bersamaan dia melihat Randi jatuh tertembak. Keterangan ini kemudian dibenarkan oleh saksi lain.

Kepada KontraS, saksi tersebut melihat polisi yang memegang senjata api berpakaian preman. Posisinya berada di area dalam gedung Disnaker. Sebagai informasi, polisi saat itu memang berjaga di dalam dan samping area gedung Dinasker Kendari.

Setelah gagal menyeret Yusuf, saksi kemudian menjauh. Dan melihat sejumlah polisi keluar melakukan pemukulan kepada Yusuf yang sudah terkapar di tanah.

Lubang Kecil di Kepala

Lebih lanjut, Arif mengatakan, dugaan kematian Yusuf karena tembakan sebab luka yang dialami korban berada di bagian kepala belakang. Sedangkan, saat tersungkur, badan Yusuf jatuh ke arah depan. Secara logika, seharusnya luka di kepala terjadi di area wajah.

"Beberapa saksi juga melihat bahwa beberapa anggota kepolisian membawa senpi yang hasil dari temuan kita beberapa menemukan proyektil di tempat almarhum Yusuf jatuh," imbuhnya.

Dari beberapa teman Yusuf yang mengantar ke korban ke rumah sakit, juga melihat ada keanehan dari tubuh rekannya itu. Terutama di bagian kepala, mereka melihat ada lubang kecil.

"Dikonfirmasi oleh teman-teman si almarhum Yusuf yang pada saat dia membawa bahwa kepalanya itu ada sedikit lubang dan banyak mengeluarkan darah," pungkas Arif.

Sebelumnya, kerusuhan terjadi pada Kamis (26/9) sekitar pukul 11.00 WITA ketika elemen mahasiswa di Kendari yang berjumlah 2.000 orang menggelar unjuk rasa. Demonstrasi ini awalnya berjalan damai. Bahkan orasi mereka sempat ditanggapi oleh Ketua DPRD.

“Setelah ada tanggapan dari ketua DPRD, tiba-tiba terjadi pelemparan batu ke arah petugas dan anggota dewan,” ujar Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara Harry Golden Hart.

Akibatnya, pasukan pengamanan langsung melakukan aksi pembubaran dan mendorong massa menjauh dari gedung DPRD guna mencegah kerusuhan meluas.

Sekitar pukul 16.00, aparat mendapat informasi ada korban dari pihak pendemo sebanyak lima orang.

Rincian lima korban tersebut adalah Randi, mahasiswa fakultas teknik Universitas Halu Oleo yang tewas dengan luka tembak, Yusuf Kardawi, 19, kritis dengan luka parah di kepala dan akhirnya dinyatakan meninggali, serta tiga orang yang mengalami luka ringan dan sesak nafas.

Populer

Bahlil Ketum Golkar Kalah Trending Azizah Andre Rosiade Selingkuh

Rabu, 21 Agustus 2024 | 00:00

Massa Geruduk Rumah Ketua BPIP Imbas Larangan Paskibraka Perempuan Pakai Jilbab

Senin, 19 Agustus 2024 | 17:20

Hasil Munas Digugat, Bahlil Lahadalia Bisa Batal jadi Ketum Golkar

Jumat, 23 Agustus 2024 | 20:11

Polemik Lepas Hijab, PGI Nusantara Bakal Geruduk BPIP

Senin, 19 Agustus 2024 | 22:13

Senior Golkar Mulai Kecewa pada Kepengurusan Bahlil

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 19:02

Inilah Susunan Pengurus Golkar Periode 2024-2029, Tak Ada Jokowi dan Gibran

Kamis, 22 Agustus 2024 | 15:58

Usung Ahok Lebih Untungkan PDIP Ketimbang Anies

Minggu, 25 Agustus 2024 | 08:43

UPDATE

Kemenag Abai Ngedata Tanazul Puluhan Ribu Jemaah Haji

Selasa, 27 Agustus 2024 | 02:45

Panglima TNI Ingatkan Deteksi Dini Kerawanan Pilkada

Selasa, 27 Agustus 2024 | 02:25

Telkom Jaga Kinerja Lewat strategi Five Bold Moves

Selasa, 27 Agustus 2024 | 01:59

Fraksi PKS Endus Aroma Korupsi di Pelaksanaan Tanazul Ibadah Haji

Selasa, 27 Agustus 2024 | 01:31

Demo Turunkan Jokowi Ricuh di Semarang, Puluhan Mahasiswa Terkapar

Selasa, 27 Agustus 2024 | 01:16

PDIP Umumkan Pilkada Jakarta, Jabar dan Jatim Last Minutes

Selasa, 27 Agustus 2024 | 00:55

Haji Isam Pesan 2 Ribu Excavator dari China Buat Cetak Sawah

Selasa, 27 Agustus 2024 | 00:45

Didukung 12 Parpol, Kubu RK-Suswono Makin Pede Hadapi Pilkada

Selasa, 27 Agustus 2024 | 00:15

Rampai Nusantara Siap Kawal Program Strategis Prabowo-Gibran

Senin, 26 Agustus 2024 | 23:45

Mesin KIM Plus Makin Kokoh Menangkan RK-Suswono

Senin, 26 Agustus 2024 | 23:23

Selengkapnya