Berita

Politisi PDIP, Arteria Dahlan/Net

Politik

Arief Poyuono: Pengetahuan Arteria Dangkal, Dia Harus Minta Maaf Pada Emil Salim

KAMIS, 10 OKTOBER 2019 | 17:49 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Melakukan revisi undang-undang tak semudah yang dibayangkan. Ada proses kajian mendalam yang harus dilakulan, baik dari kajian ilmu hukum, sosial budaya, politik, hingga kajian ekonomi.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono guna merespons pernyataan politisi PDIP, Arteria Dahlan yang berdebat dengan tokoh senior Prof Emil Salim dalam salah satu talkshow yang dipandu Najwa Shihab, Rabu malam.

Dalam diskusi tersebut, Arteria menuding Prof Emil Salim tak berlatarbelakang hukum dan tidak paham dalam muatan revisi UU KPK.

"Pembentukan UU atau revisi UU itu bukan semata persoalan hukum. Sebuah kajian hukum dalam revisi UU itu mungkin kontennya hanya 5 persen saja dibandingkan dengan kajian ilmu lainnya," kata Arief dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Kamis (10/10).

Berdasarkan pemaparan tersebut, ia menilai Prof Emil sangat memiliki kapasitas dalam mengomentari revisi UU KPK. Berlatar belakang ekonom, jelasnya, Prof Emil justru tepat mengomentari revisi UU yang dianggap berbahaya bagi perekonomian Indonesia. Unsur pelemahan dalam revisi UU KPK akan memicu virus korup berujung high cost economy.

"Ini tentu akan membuat masyarakat kehilangan haknya untuk hidup sejahtera," jelasnya.

Sebagai anggota DPR sekaligus pengacara, kata Poyu, Arteria Dahlan belum mengerti dan paham dengan filosofi sebuah UU atau peraturan yang dibuat oleh negara.

"Hal ini sangat mengecewakan ya bagi saya, pengetahuan seorang Arteria Dahlan dalam menyikapi pendapat Prof Emil Salim yang mendukung Perppu UU KPK," sambungnya.

Arteria sempat berdebat dengan Emil saat membahas Perppu KPK di program Mata Najwa. Perdebatan tersebut bahkan sampai harus membuat Arteria menunjuk-nunjuk hingga mengucapkan sesat kepada Emil.

"Ucapan sesat kepada Prof Emil Salim tidak elok dan makin memperlihatkan Arteria itu dangkal soal pengetahuan kajian pembuatan UU," paparnya.

"Saya sebagai seorang yang pernah belajar ekonomi merasa tersinggung dengan ucapan Arteria Dahlan yang mengatakan sesat terhadap Prof Emil Salim. Saya mendesak Arteria sebagai anggota DPR yang terhormat untuk meminta maaf pada Prof Emil Salim," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Tim 7 Jokowi Sedekah 1.000 Susu dan Makan Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 20:00

Jajaki Alutsista Canggih, KSAL Kunjungi Industri Pertahanan China

Selasa, 30 April 2024 | 19:53

Fahri Minta Pembawa Nama Umat yang Tolak 02 Segera Introspeksi

Selasa, 30 April 2024 | 19:45

Kemhan RI akan Serap Teknologi dari India

Selasa, 30 April 2024 | 19:31

Mantan Gubernur BI Apresiasi Program Makan Siang Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 19:22

Anies Bantah Bakal Bikin Parpol

Selasa, 30 April 2024 | 19:07

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Penguatan Ekonomi Perdagangan

Selasa, 30 April 2024 | 18:44

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

Raja Charles III Lanjutkan Tugas Kerajaan Sambil Berjuang Melawan Kanker

Selasa, 30 April 2024 | 18:33

Kemhan India dan Indonesia Gelar Pameran Industri Pertahanan

Selasa, 30 April 2024 | 18:31

Selengkapnya